TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, membenarkan kejadian serempetan antara Vespa putih bernomor polisi B 1359 U dan mobil Avanza hitam dengan pelat dinas 1349-00 pada Senin, 30 April 2012.
"Memang tidak ada yang melapor, tapi pihak kami hanya merangkum dan melaporkan memang benar terjadi peristiwa itu," kata Rikwanto di kantornya, Rabu, 2 Mei 2012.
Rikwanto mengatakan usai serempetan keributan sempat terjadi antara keduanya di depan kantor Kompas Gramedia, Jalan Tentara Pelajar, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pengemudi Avanza yang merupakan anggota Danma TNI AD, Kapten Inf. M. Arlutfi, terlibat cekcok mulut dengan pengemudi Vespa putih bernama Soeng Simon Priadi.
Dari perolehan keterangan di lokasi, menurut salah seorang saksi, satpam Kompas Gramedia, Joko Susilo, terlihat pertengkaran mulut antara kedua orang itu. "Menurut saksi, karena terdesak, pengemudi Avanza itu melepaskan dua kali tembakan ke udara," ujar Rikwanto.
Karena terjadi keributan, datanglah patroli PM dan langsung mengamankan pelaku ke Pomdam Jaya Guntur. Sementara, pengendara Vespa hanya diambil SIM dan STNK karena menolak dibawa ke Pomdam Jaya.
Perkembangan dan pemeriksaan kasus ini, kata Rikwanto, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pomdam Jaya. "Karena pelakunya dari anggota mereka. Berbeda jika pelakunya adalah si warga sipil tersebut, maka itu menjadi kewenangan polisi," kata Rikwanto.
Pada 30 April kemarin sebuah video berjudul "Koboy Palmerah" diunggah di jejaring sosial Twitter. Video tersebut menampilkan percekcokan seorang pengendara mobil TNI AD dengan seorang pengendara skuter. Dalam video tersebut pria yang berasal dari mobil TNI tersebut terlihat menggenggam pistol dan tongkat besi.
AYU PRIMA SANDI
Berita terkait
Koboy Palmerah Klaim Memakai Airsoft Gun
Mabes TNI AD Akui 'Koboy Palmerah' Itu Anggotanya
Mobil 'Koboy Palmerah' Pakai Pelat Nomor TNI AD
Video: Diserempet, Koboi Palmerah Todongkan Pistol
Video Koboy Palmerah Jadi Trending Topics Twitter