TEMPO.CO , Jakarta: Seorang Pria berkewarganegaraan Belanda melakukan aksi nekat di dekat Kedutaan Besar Belanda di Jalan Besakih, Setiabudi, Jakarta Selatan, kemarin. Pria bernama Albert Johannis Cornelis, 79 tahun, itu membakar diri sendiri dengan menggunakan dua botol bensin. Meski tidak tewas, Albert menderita luka bakar serius. Dia dibawa ke Rumah Sakit Medistra, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, untuk mendapat perawatan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Metro Setiabudi Ajun Komisaris Riftazudin mengatakan pihaknya menduga Albert mencoba bunuh diri. "Saat api membakar tubuhnya, dia lari ke arah kerumunan orang tapi tidak berteriak," kata Riftazudin. Petugas keamanan di Kedubes Belanda berhasil memadamkan api di tubuh korban.
Polisi menemukan barang bukti berupa tas punggung yang sudah hangus, uang, pemantik api, paspor, dan dua botol air mineral yang sebelumnya berisi bensin. Polisi masih menyelidiki motif perbuatan nekat Albert.
Menurut seorang saksi mata, Albert menyiram tubuhnya dengan bensin di Taman Median, di jalan antara Kedutaan Besar Belanda dan Kedutaan Besar India. Saat api mulai menyala, Albert berlari ke arah pintu masuk gedung Erasmus Huis. Dua petugas keamanan yang tengah berjaga, Indri Kusuma Lestari dan Rohmad, kaget melihat kondisi korban. Mereka bergegas memadamkan api. Setelah api padam, mereka berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Menurut seorang petugas Satuan Pengamanan Kedubes Belanda, dalam beberapa hari terakhir Albert memang sering terlihat datang ke kantor Kedutaan. "Katanya untuk meminta pekerjaan,” kata dia. Namun pihak Kedutaan tidak menanggapi permintaan Albert.
Berdasarkan salinan paspornya, Albert tercatat sebagai warga Amsterdam, Belanda. Dia memiliki izin tinggal di Indonesia yang masa berlakunya habis pada Januari 2010.
Juru bicara Kedubes Belanda, Marteen Boef, membenarkan bahwa Albert tercatat sebagai warga negara Belanda. Namun dia tidak tahu ihwal alasan Albert membakar diri. “Penanganan kami serahkan ke polisi,” katanya.
Asri, penjaga warung kopi, mengatakan Albert sempat mampir ke warungnya sebelum membakar diri. "Dia ke sini pesen kopi," kata Asri. Setelah menghabiskan dua gelas kopi, Albert pergi meninggalkan warung. Asri tidak terlalu memperhatikan kepergian lelaki tua itu. "Tahu-tahu sudah ada asap dan ada yang teriak-teriak."
Selama berada di warung, kata Asri, korban sempat berbincang dengannya menggunakan bahasa Indonesia. "Ngomongnya udah fasih," kata Asri. Pria kelahiran 4 Maret 1943 ini memesan dua gelas kopi secara terpisah. "Tidak langsung pesan dua gelas, tapi satu-satu."
Hingga kini, Kepolisian Sektor Metro Setia Budi masih memeriksa sejumlah saksi mata terkait dengan kasus ini. Sementara itu, Albert saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
ADITYA BUDIMAN | SUBKHAN | SATWIKA MOVEMENTI | SUSENO