TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama ReneBook Anis Maftuhin menyatakan, pembubaran acara diskusi buku Irshad Manji sangat disayangkan. Menurut Anis, polisi seharusnya mengetahui dulu isi buku yang menjadi bahan diskusi sebelum memutuskan untuk membubarkan acara diskusi. "Saat diminta membaca isi buku, polisi malah menyatakan tidak ada waktu lagi dan acara diskusi harus bubar," ujar Anis, Sabtu, 4 Mei 2012.
ReneBook sendiri merupakan penerbit buku karya Irshad yang berjudul Allah, Liberty, and Love yang disadur ke Bahasa Indonesia. Acara diskusi buku itu di Salihara, Jumat, 4 Mei 2012, merupakan kerja sama ReneBook dengan Komunitas Salihara.
Menurut Anis, pihaknya menyayangkan polisi yang tidak menjadi mediator dalam peristiwa tadi malam. Padahal, kata Anis, jika polisi yang mengetahui isi buku tersebut, pasti tidak akan terjadi pembubaran itu.
Anis juga menduga para pendemo tidak mengetahui isi buku karya Irshad yang dipermasalahkan itu.
Gedung Salihara digeruduk sejumlah organisasi massa pada Jumat, 4 Mei 2012, pukul 19.00. Hal itu terjadi beberapa saat setelah acara diskusi buku karya Irshad Manji berjudul Allah, Liberty and Love dimulai. Massa di luar gedung itu berteriak dan meminta acara diskusi tersebut dibubarkan.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
Komunitas Salihara Pertanyakan Pembubaran Diskusi
Komunitas Salihara Kutuk Pembubaran Diskusi Irshad Manji
Serbu Diskusi Salihara, Bos FPI Belum Baca Buku Irshad Manji
Kronologi Pembubaran Diskusi di Salihara
Alasan FPI Protes Diskusi Buku Salihara
Mengapa Peserta Diskusi Salihara Ngotot Bertahan?
Salihara Diamuk, Peserta Diskusi Menolak Pergi
Kata Pembicara Diskusi Salihara Sebelum Diungsikan