TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta Salimar Salim menghimbau agar masyarakat tetap peduli untuk mendonorkan darahnya.Sebab, kata dia, selama bulan Ramadan jumlah pendonor menurun drastis sampai 50 persen.
Salimar mengatakan jika pada hari biasa jumlah kantong darah yang masuk ke bank darah PMI mencapai 200-300 kantong per hari. ”Pada bulan Ramadan hanya masuk 150 kantong per hari,” kata Salimar, Sabtu 28 Juli 2012.
Menurut Salimar, orang yang berpuasa tetap bisa mendonorkan darahnya. Jika setelah donor darah biasanya lemas, donor darah bisa dilakukan pada malam hari. Untuk mencukupi kebutuhan darah selama bulan Ramadahan PMI membuka unit transfusi darah selama 24 jam dari Senin sampai Ahad. PMI juga memfasilitasi transfusi darah setelah salat tarawih di Masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading.
Orang yang memiliki golongan darah A dan AB sangat dianjurkan untuk mendonorkan darahnya karena jumlah orang yang memiliki kedua golongan darah itu sangat sedikit. Menurut Salimar, di Indonesia pemilik darah terbanyak adalah golongan O sebanyak 40 persen. Lalu 30 persen golongan darah B dan sisanya A dan AB.
Sejak kemarin, PMI sudah menyiapkan stok darah 2570 kantong yang cukup untuk tiga sampai empat hari ke depan. Umumnya stok darah yang dipersiapkan memang minimal untuk empat hari.
Karena itu, dia meminta masyarakat tidak khawatir. Menurut dia, tren menipisnya pasokan darah pada bulan Ramadan sudah diantisipasi pada bulan sebelumnya. "Jadi kategori stoknya masih aman," kata dia.
Tren berkurangnya pasokan darah memang biasa terjadi pada bulan Ramadhan. Puncaknya terjadi pada seminggu jelang Lebaran dan dua sampai tiga minggu setelah Ramadhan karena banyak penduduk Jakarta mudik.
Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan darah, petugas PMI juga mendatangi gereja dan vihara untuk menfasilitasi pendonor darah. Dari geraja dan vihara, PMI mengumpulkan 50 kantong darah per hari. Jumat lalu, 27 Juli 2012, PMI membuka layanan pendonor darah di Mal Season City Jakarta Barat. Dari sana diperoleh 129 kantong kadang.
Jika pasokan darah menipis, biasanya keluarga pasien harus mencari pasokan darah sendiri dari saudara atau kerabat. Masalahnya, menurut Salimar, jika harus mencari darah dari keluarga, biasanya pasien baru bisa mendapatkan darah dalam kurun waktu enam jam setelah pasien dinyatakan membutuhkan tambahan darah. “Proses pencarian dan tes darah yang agak lama. Jika stok darah tersedia, pasien bisa langsung mendapatkan darah tersebut,” ujarnya. Dan nyawa pasien pun bisa diselamatkan segera.
ELLIZA HAMZAH