Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangkai Paus Ditenggelamkan Hari Ini  

image-gnews
Petugas gabungan bersama nelayan berusaha mengevakuasi bangkai ikan Paus hitam jenis Sperm Whale yang terdampar di perairan Ujung Beting, Pantai Bahagia, Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/7). Ikan paus yang sempat diselamatkan dari perairan Pakisjaya, Karawang pada Sabtu (28/7) lalu ditemukan mati oleh sejumlah nelayan pada hari Minggu (29/7). ANTARA/ Jose Ferdinan
Petugas gabungan bersama nelayan berusaha mengevakuasi bangkai ikan Paus hitam jenis Sperm Whale yang terdampar di perairan Ujung Beting, Pantai Bahagia, Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/7). Ikan paus yang sempat diselamatkan dari perairan Pakisjaya, Karawang pada Sabtu (28/7) lalu ditemukan mati oleh sejumlah nelayan pada hari Minggu (29/7). ANTARA/ Jose Ferdinan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Paus sperma yang mati di Muara Gembong, Bekasi, hari ini akan ditenggelamkan di perairan Pulau Kotok, Kepulauan Seribu.

Sebelum ditenggelamkan, para peneliti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan juga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan mengambil sampel dari mamalia laut terbesar itu.

"Sampel itu akan digunakan untuk kepentingan edukasi," kata Koordinator Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benvika, melalui telepon, Selasa ,31 Juli 2012.

JAAN adalah salah satu elemen yang turut dalam upaya penarikan bangkai paus tersebut bersama dengan tim dari Kopassus serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Penarikan bangkai paus dari Muara Gembong ke perairan Pulau Kotok dilakukan sejak Senin malam kemarin.

Hari ini, menurut rencana, tim tersebut akan menenggelamkan bangkai paus dengan jaring dan alat pemberat. Petugas dari Suku Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Seribu turut mendampingi upaya ini.

Sebelum ditenggelamkan di kedalaman sekitar 30 meter, bangkai paus akan diselimuti jaring agar tulang-belulangnya tidak tercecer. "Di dasar perairan tersebut, bangkai paus sperma akan diteliti oleh penyelam secara berkala," kata Benvika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilihan area Kepulauan Seribu untuk menenggelamkan bangkai paus itu, menurut Benvika, adalah berdasarkan arahan dari Kementerian Kehutanan. Perairan Pulau Kotok yang berada di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu dinilai ideal sebab cukup jauh dari pemukiman. Kontrol dan penelitian lanjutan terhadapnya dinilai akan lebih mudah dilakukan.

Dia menambahkan, sebelum diputuskan untuk menenggelamkan bangkai paus, ada usulan untuk menguburkan atau meledakkannya. Lokasi yang sempat diusulkan untuk penguburan adalah di ujung Muara Gembong, di lahan bakau. Namun, karena dinilai tidak efektif, opsi ini dikesampingkan. Sementara opsi untuk meledakkan bangkai tersebut ditolak karena dinilai tidak etis.

Sebelum ditemukan mati di Muara Gembong, bayi paus berwarna hitam itu sempat terdampar di Karawang, Jawa Barat. Saat itu, aparat sempat menyelamatkannya dengan cara ditarik kembali ke laut. Namun di tengah jalan, paus yang lemah dan dalam keadaan terluka ini diduga kehilangan arah, sehingga terdampar lagi dan mati di Muara Gembong, 25 kilometer dari tempatnya terdampar pertama kali.

PINGIT ARIA

Berita Terkait:
Mengapa Paus Karawang Gagal Diselamatkan

Panwas Temukan Kejanggalan dalam Pilkada Bekasi

Stadion Megah Kota Bekasi Diprediksi Selesai Akhir 2012

Saluran Air di Bekasi Buruk

Ulat Bulu Menyerang Warga Bekasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Kepala Hydrophis cyanocinctus, ular luat yang bernapas dari dahinya. (Theconversation/Alessandro Palci)
Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.


Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.


Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjing dengan ras Siberian Husky tidur berbaris dengan enam anaknya. (dailymail)
Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.


Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.
Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.


Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.


Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Binatang sejenis lumba-lumba berkepala dua yang tertangkap nelayan di Laut Utara, pada Mei 2017. (bbc.co.uk)
Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.


Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Tiga Lutung Jawa Asal Inggris Tiba di Javan Langur Center Batu. TEMPO/Dicky Nawazaki
Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.


30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.