TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menghargai keputusan calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, atau biasa dipanggil Jokowi, untuk tidak dikawal jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.
"Kalau itu keputusan beliau, harus dihargai," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kepada Tempo, Sabtu, 22 September 2012.
Menurut Rikwanto, pada prinsipnya, kepolisian siap untuk melakukan pengawalan terhadap Gubernur. "Polisi siap mengawal, tapi kalau tidak mau dikawal, harus dihargai juga."
Biasanya, lanjut Rikwanto, pengawalan dilakukan oleh satu atau dua anggota kepolisian. Namun, Rikwanto enggan mengatakan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengawalan tersebut. "Anggaran dinas Polda," ujarnya singkat.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan tidak akan menggunakan pengawal (voorijder) jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Tidak pakai pengawalan," kata Jokowi di Posko Pemenangan, Kamis, 20 September 2012. Penggunaan pengawalan, lanjut Jokowi, bukanlah gayanya.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler
Jokowi Ditangih Perbanyak Ruang Publik
Rumah Dubes AS Adem Ayem
Polisi Bogor Bekuk 2 Kurir Sabu
Hari Ini Cuaca Banyak Berawan