Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Unpam Mengaku Dipukuli di Tahanan Polda  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Petugas keamanan kampus berjaga di depan gerbang kampus Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan, Jumat (19/10). ANTARA/M. Luthfi Rahman
Petugas keamanan kampus berjaga di depan gerbang kampus Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan, Jumat (19/10). ANTARA/M. Luthfi Rahman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah mahasiswa Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, mendapatkan teror dari sesama penghuni tahanan sel Polda Metro Jaya. Agus Yohanes, orang tua dari Benedictus Mega Pradipta, mahasiswa Fakultas Hukum semester VII, mengaku anaknya mendapatkan teror.

"Dia (Benedictus Mega Pradipta) bilang sempat dipukulin juga oleh tahanan lain," ujar Agus ketika dihubungi, Ahad, 21 Oktober 2012.

Tak hanya itu, seseorang yang satu sel dengan anaknya meminta uang sebesar Rp10 juta. Alasannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Agus menuturkan mulanya ia menerima pesan singkat dari nomor tak dikenal yang meminta sejumlah uang. Pesan singkat tersebut ternyata mengatasnamakan Benediktus.

Mengetahui hal itu, Agus lantas mendatangi Polda pada Sabtu kemarin dengan maksud menemui anaknya. Ketika bertemu, anaknya mengaku sempat dipukul. Agus pun lantas meminta penjaga tahanan di Polda Metro Jaya untuk menyatukan sebelas tersangka dalam satu tahanan. Keinginan Agus langsung ditolak. "Mereka ditahan secara terpisah," ujar dia.

Agus yang mengaku mantan aktivis Kontras kemudian menghubungi seorang perwira di Mabes Polri. Pada Sabtu sore itu juga, 11 tersangka yang ditahan di sel terpisah akhirnya bisa disatukan.

Ternyata teror tak hanya diterima oleh anak Agus. Endah (52 tahun), orang tua dari Jefry, juga sempat diminta untuk memberikan uang Rp 10 juta. "Senin diminta untuk mengirimnya," ucap Endah. Jefry pun mengaku sempat dipukuli oleh tahanan lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu juga dengan Boma Angkasa. Ibu Boma, Tutus, mengungkapkan ada seorang pria yang menelepon dirinya, yang meminta uang sejumlah Rp 300 ribu. "Semula dia meminta baik-baik, tapi lama-kelamaan jadi memaksa. Saya menolak memberikan," ujar dia. Nasib Boma lebih baik dibandingkan dengan dua rekannya. Dari pengakuan Tutus, Boma tidak mendapatkan kekerasan fisik selama di tahanan.

Sementara itu, hingga tulisan ini dibuat, juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, belum bisa dimintai konfirmasi ihwal kejadian ini. Telepon dan pesan singkat yang dikirim belum berbalas.

Seperti diberitakan, polisi telah menahan 10 mahasiswa dan satu alumnus Unpam akibat terlibat aksi anarkistis di depan kampus Unpam. Mereka terbukti melanggar Pasal 231 Ayat 2 KUHP tentang perusakan, Pasal 335 tentang perbuatan tidak menyenangkan, Pasal 160 tentang penghasutan, dan Pasal 170 tentang pengeroyokan. Lima anggota polisi dan dua mahasiswa terluka akibat bentrokan.

ADITYA BUDIMAN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

28 November 2021

Ilustrasi Pengeroyokan.
Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

Kejahatan bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan amat penting, terlebih adanya kejahatan kebencian yang bisa tak terduga, bahkan terhadap aparat.


Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

7 Juni 2019

Pemimpin milisi RSF di Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo atau Hemeti. [AL JAZEERA]
Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

Dalam perang di Yaman tahun 2015, milisi RSF di Sudan dikirim ke Yaman dan mendapat dukungan, uang dan senjata, dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.


Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

20 Oktober 2017

Ribuan mahasiswa berdemonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, 20 Oktober 2017. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hadir dalam rangka mengevaluasi tiga tahun masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tempo/Adam Prireza
Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

Aliansi mahasiswa tetap demonstrasi meski waktu penyampaian pendapat sudah melebihi batas, yakni hingga pukul 18.00.


Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

18 September 2017

Petugas kepolisian berlindung dari serangan massa yang mengepung Gedung LBH, Jakarta, 18 September 2017. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata saat massa mulai ricuh dan memaksa merangsek masuk ke dalam gedung LBH Jakarta. TEMPO/Subekti.
Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

Kapolda Metro Jaya ungkap alasan polisi menggunakan water
canon untuk membubarkan massa yang mengepung kantor LBH
Jakarta, Senin dinihari.


Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

18 September 2017

Kondisi Terakhir Kantor LBH Jakarta Pasca Bentrok,18 September 2017. Tempo/Yusuf
Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

Pagi ini Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat,
kembali dapat dilintasi kendaraan setelah bentrokan antara
polisi dan pengunjuk rasa.


Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

4 Agustus 2017

ilustrasi pemukulan. tbo.com
Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

Agung mengatakan kepolisian sebenarnya tak ingin ada insiden kekerasan saat pengamanan aksi mahasiswa Unisri.


Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

21 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu.


Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

29 Agustus 2016

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai memberikan keterangan pers ihwal hasil penyelidikan peristiwa bentrokan antara TNI Angkatan Udara (AU) dengan warga Desa Sarirejo. Keterangan pers itu dilaksanakan di Ruang Pengaduan Komnas HAM, Jakarta, 29 Agustus 2016. TEMPO/Lani Diana.
Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

Blokade dilakukan warga di area publik, yakni akses masuk utama Pangkalan Udara Soewondo. TNI AU tidak dapat menerapkan konsekuensi hukum ala militer.


Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

21 April 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

Polisi membubarkan pendukung Boki Nita karena memblokir jalan menunju bandara.


Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

9 Oktober 2014

Sekjen FPI DKI Jakarta, Habib Novel Bumakmumin (tengah) dikawal petugas usai jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, 9 Oktober 2014. Novel resmi ditahan Kepolisian atas ricuhnya ratusan massa FPI yang bentrok dengan polisi, saat unjuk rasa di gedung DPRD DKI Jakarta. ANTARA/Ridwan Fuad
Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

Dia diancam maksimal 8 tahun penjara.