Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Cisoka Protes Limbah Pabrik Tahu  

image-gnews
AP/Hasan Jamali
AP/Hasan Jamali
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Warga di sembilan kampung dari sejumlah desa di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan limbah pabrik tahu yang mencemari lingkungan sekitar. Limbah pabrik tahu itu dibuang secara serampangan di saluran irigasi tanpa diproses lebih dahulu sehingga mengotori air dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Padahal, air di saluran itu dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi dan cuci. “Jelas kami sangat keberatan karena pabrik tahu itu telah mengotori lingkungan dan air yang kami gunakan untuk keperluan sehari-hari,” ujar Ibrahim, 50 tahun, warga Kampung Cigoong, Desa Bojongloa, Rabu, 31 Oktober 2012.

Karena keberatan dan merasa terganggu dengan limbah pabrik tahu itu, puluhan perwakilan warga beramai-ramai mendatangi tiga pabrik tahu di tempat tersebut. Mereka membawa surat pernyataan yang berisikan keberatan warga di sembilan kampung, seperti Kampung Pasir Lubak, Desa Karang Harja; Kampung Cigoong, Kampung Nagrak, dan Kampung Bojongloa, Desa Bojongloa; Kampung Bojongmokol, Desa Bokongmokol; Kampung Pintu Kuncir, Desa Cibugel; serta Kampung Ampel, Kampung Gembong, Kampung Jeret, Desa Gembong. ”Intinya, isi surat ini kami keberatan dengan cara pabrik tahu ini mengolah limbahnya,” kata Ibrohim.

Ustad Memed, warga lainnya, mengatakan, sejak dulu, warga setempat menggunakan saluran irigasi yang melintas di kampung mereka itu untuk keperluan mandi, serta cuci pakaian dan peralatan rumah tangga. “Meski salurannya tidak sebesar sungai, sangat berarti bagi kami,” katanya.

Kondisi kali itu, kata dia, kini seperti merana, dipenuhi kotoran tahu yang berbusa dan berbau. “Ini sudah jelas kotoran dari pabrik tahu itu,” katanya.

Warga hanya menuntut agar pemilik pabrik tahu tidak membuang limbahnya ke kali. “Carilah cara yang baik, jangan merugikan orang banyak,” kata Ibrahim.

Namun keinginan dan tuntutan warga setempat itu ditanggapi dingin oleh salah seorang pemilik pabrik tahu. “Kenapa? Saya kan punya izin. Warga keberatan? Silakan. Saya tidak keberatan jika usaha saya ini ditutup,” kata Sapari, pemilik pabrik tahu terbesar di kampung itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi Sapari mengajukan syarat apabila usahanya ditutup. ”Asalkan semua aset dan utang-utang saya dibayar pemerintah,” katanya dengan nada geram. Pabrik tahu milik Sapari ini tergolong besar. Dalam satu minggu, dia bisa menghasilkan 10 ton tahu. Dengan demikian, limbah yang dibuang pun cukup banyak setiap hari.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada solusi antara pemilik pabrik tahu dan warga setempat.

Masyarakat telah mengambil sampel limbah pabrik tahu untuk diperiksa ke laboratorium Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang.

JONIANSYAH

Berita lain:
Tiga Jurus Jokowi Atasi Banjir Kampung Pulo

Janda Cantik Pemilik Toko Emas Diduga Dibunuh

Jokowi Bagikan Beras di Kampung Pulo

Ada Jokowi, Ada Pendukung Berbaju Kotak-kotak

Pengamat Nilai Pelayanan Publik DKI Jakarta Buruk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tol Serpong - Cinere, Ini Protes Warga Villa Asri Pondok Cabe

23 September 2018

Puluhan warga memprotes pembangunan jalan tol Serpong- Cinere yang melewati Situ Sasak, Senin 8 Januri 2018. Tempo/Muhammad Kurnianto
Tol Serpong - Cinere, Ini Protes Warga Villa Asri Pondok Cabe

Warga perumahan Villa Asri yang berada di Pondok Cabe, Tangerang Selatan memprotes proyek tol Serpong-Cinere karena ganti rugi belum juga dibayarkan.


9 Hari di Menara SUTT, Agustinus Woro Akhirnya Dievakuasi

22 Agustus 2017

Agustinus Woro memanjat sutet di Jl. Jati 1, No. 27, Tanjung Priok, pada 06.00 WIB 14 Agustus 2017. Dok: istimewa
9 Hari di Menara SUTT, Agustinus Woro Akhirnya Dievakuasi

Proses evakuasi pertama dilakukan pada Jumat, 18 Agustus 2017 Agustinus melawan.


Protes Dugaan Pembunuhan, Agustinus Kembali Bertengger di Sutet

17 Agustus 2017

Agustinus Woro memanjat sutet di Jl. Jati 1, No. 27, Tanjung Priok, pada 06.00 WIB 14 Agustus 2017. Dok: istimewa
Protes Dugaan Pembunuhan, Agustinus Kembali Bertengger di Sutet

Agustinus Woro sudah tiga hari bertengger di tower saluran udara tegangan ekstra tinggi atau sutet di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


JK: Kritik SBY Wajar Sebagai Penyeimbang Pemerintah

8 Februari 2017

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyampaikan pidato politik pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di JCC, Jakarta, 7 Februari 2017. Dalam acara ini juga digelar Dies Natalies Partai Demokrat ke-15. TEMPO/Dhemas Reviyanto
JK: Kritik SBY Wajar Sebagai Penyeimbang Pemerintah

"Itu wajar saja. Bahwa ada dukungan, protes, itu biasa saja," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Pria Panjat Tiang Baliho, Ternyata Ini yang Dituntut  

9 Desember 2016

Petugas Damkar berusaha menurunkan seorang pria yang memanjat papan reklame di Jl. S. Parman (Perempatan Grogol arah Slipi) Jakarta Barat, 9 Desember 2016. Foto: Istimewa
Pria Panjat Tiang Baliho, Ternyata Ini yang Dituntut  

Protes gara-gara keponakannya disebut mengalami kecelakaan tunggal.


Ahok Resmikan RPTRA, Warga Tebet: Tolak Gubernur Tukang Gusur

21 Oktober 2016

Sekelompok masyarakat yang mengklaim sebagai warga Tebet, melakukan unjuk rasa menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang akan meresmikan RPTRA Akasia, di Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan, 21 Oktober 2016. TEMPO/Friski Riana
Ahok Resmikan RPTRA, Warga Tebet: Tolak Gubernur Tukang Gusur

Ahok berencana meresmikan ruang publik terpadu ramah anak Akasia di Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan, Jumat pagi.


Model Seksi Joget Setengah Erotis, Ulama Bangkalan Protes

22 Februari 2016

Ilustrasi
Model Seksi Joget Setengah Erotis, Ulama Bangkalan Protes

Warga Bangkalan, Jawa Timur, dihebohkan foto tiga perempuan


mengenakan bikini berjoget di atas panggung yang ada di
kolam

renang Goa Pote.


200 Penolak Pabrik Semen Gelar Aksi Jalan Kaki 100 Kilometer

8 November 2015

Staf Biro Humas KPK, Ipi Maryati Kuding (kiri) menerima hasil panen warga Pengunungan Kendeng, Pati, saat melakukan unjuk rasa di gedung KPK, Jakarta, (25/11). Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap rencana pembangunan pabrik semen di wilayah mereka. TEMPO/Dhemas Reviyanto
200 Penolak Pabrik Semen Gelar Aksi Jalan Kaki 100 Kilometer

Aksi jalan kaki 100 kilometer ini bertema "Kendeng Menjemput Keadilan" sebagai bentuk penolakan atas pendirian pabrik semen di Pati.


Disita Polisi, Pemilik Becak Motor di Bangkalan Protes  

14 Maret 2015

Seorang warga membawa sejumlah jeriken yang berisi BBM jenis Premium dan solar menggunakan becak motor setelah membeli di SPBU Brebek, Nganjuk, Jawa Timur, 26 Agustus 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Disita Polisi, Pemilik Becak Motor di Bangkalan Protes  

Para pengemudi becak motor bersedia dikenai pajak bulanan oleh pemerintah Bangkalan.


Dikalahkan Warga Galaxi, Pemkot Bekasi Banding  

19 Maret 2014

Walikota Bekasi Rahmat Effendi. TEMPO/Prima Mulia
Dikalahkan Warga Galaxi, Pemkot Bekasi Banding  

Obyek gugatan yang diajukan oleh warga Perumahan Taman Galaxi Indah hanya berdasar pada surat pemberitahuan pembongkaran dari Sekretaris Daerah.