TEMPO.CO, Jakarta - Masalah sampah dan tanaman eceng gondok mengepung Kanal Banjir Timur. Padahal kanal tersebut berperan menjaga agar tidak terjadi banjir di Jakarta. Kepala Unit Pelaksana Teknis Kanal Banjir Timur Monang Ritonga mengatakan, populasi tanaman air tersebut meningkat pesat memasuki musim hujan.
"Pekan lalu saja, luas populasi eceng gondok di daerah Marunda 12 kilometer persegi. Padahal, kalau musim kemarau, hanya 2 kilometer persegi," kata Monang ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 31 Oktober 2012. Marunda menjadi prioritas karena populasi eceng gondok di sana mengkhawatirkan.
Monang mengaku kewalahan dalam membersihkan eceng gondok di sepanjang Kanal Banjir Timur. Soalnya, eceng gondok bisa bertambah hingga 20 meter persegi dan semakin cepat tumbuh saat musim hujan.
"Sekali bersih-bersih bisa sampai 250 meter persegi, padahal kami juga harus membersihkan sampah," katanya.
Unit Pelaksana Teknis Kanal Banjir Timur hanya mendapatkan anggaran Rp 3 miliar per tahun untuk perawatan Kanal Banjir Timur. Kata Monang, hanya ada tiga ekskavator sehingga kurang maksimal. Toh, ia menargetkan lima hari untuk membersihkan eceng gondok di wilayah Marunda. Selanjutnya, institusinya akan bergeser ke arah Pulo Gadung karena populasi eceng gondok di sana juga cukup tinggi.
SYAILENDRA
Berita Lainnya:
Lily Wahid Sebut Upeti di DPR Seperti Kentut
Dua Unit Tank Leopard Datang Pekan Ini
Perwira TNI Juga Ikut Setor Upeti ke DPR
Jodi Rooseto Jadi Kapolda Jabar, LSM Protes
Perampingan Rupiah Mulai Dibahas Tahun Depan