TEMPO.CO, Bogor - Masyarakat Jakarta harus mewaspadai banjir kiriman karena dalam tiga hari terakhir intensitas hujan di hulu Sungai Ciliwung cukup tinggi. Kondisi tersebut mempengaruhi debit air di Bendung Katulampa, Bogor. "Ketinggian air di Bendung Katulampa sempat mencapai 100 sentimeter atau siaga III pada Ahad malam," kata Kepala Bendungan Katulampa, Andi Sudirman, Senin sore, 19 November 2012.
Andi mengatakan, ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa dipantau secara intensif. Apalagi hingga petang ini hujan masih mengguyur wilayah Bogor. Saat ini, debit Sungai Ciliwung terus fluktuatif. "Ketinggian air sempat di level 80 sentimeter atau Siaga IV pada pukul 14.00."
Pada pukul 17.00, ketinggian air kembali ke level 40 sentimeter yang terhitung normal. "Tapi kecenderungannya akan naik lagi kalau hujan turun merata di Bogor, terutama di daerah hulu," ujar Andi.
Andi menjelaskan batasan normal ketinggian air di Bendungan Katulampa yakni berada pada posisi 50 sentimeter. Sedangkan untuk siaga IV ketinggiannya 60-80 sentimeter, siaga III yakni 80-150 sentimeter, siaga II dengan ketinggian 150-200 sentimeter, dan siaga I di atas 200 sentimeter.
Menurut Andi, meski intensitas hujan tidak terbilang lebat, karena hujan turun dalam kurun waktu yang cukup lama, ketinggian debit air di bendungan Katulampa terus naik. Saat posisi arus deras, kata Andi, air dari Bendungan Katulampa akan mencapai Depok sekitar 4 sampai 5 jam. Sedangkan jika sampai Jakarta, banjir kiriman Bogor tiba dalam waktu 12 jam. "Kami sudah meneruskan informasi ketinggian air ini ke petugas di Depok dan Manggarai, supaya mereka bisa mengatur pintu air," katanya.
Baca Juga:
ARIHTA U. SURBAKTI
Berita Terpopuler:
Ahok Diminta Tak Permalukan Anak Buah
Ola, Sang Jenderal di Blok Melati
Deddy Mizwar Marah Ditawari ''Mahar''
Banjir di Pusat Kabupaten Bandung, 1 Orang Tewas
Kate Moss Punya Tato Senilai Rp 9,6 Miliar