TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, menyatakan Kepolisian Daerah Metro Jaya harusnya transparan atas insiden kecelakaan maut yang melibatkan putra bungsu Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, M. Rasyid Amirullah. Jika menutup-nutupi kasus tersebut, Neta khawatir justru ini untuk menghilangkan barang bukti (barbuk).
"Kepolisian harus terbuka, misalnya di mana posisi mobil anak Hatta yang terlibat kecelakaan tersebut saat ini," kata Neta, Rabu, 2 Januari 2013.
Neta mengatakan, seharusnya mobil BMW X5 milik Rasyid dibawa ke kantor polisi sebagai barang bukti. "Jangan-jangan mobil itu justru dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Kalau benar, itu sudah pelanggaran dan dapat dikategorikan menghilangkan barang bukti," kata dia.
Menurut Neta, mobil yang terlibat kecelakaan hanya dapat diperbaiki setelah proses hukum kasus tersebut tuntas.
Pada Selasa pagi, 1 Januari 2012, sekitar pukul 05.45 WIB, Rasyid terlibat kecelakaan di tol Jagorawi. Rasyid yang mengendarai BMW X5 berwarna hitam dengan nomor polisi B 272 HR menabrak kendaraan mini van Daihatsu Luxio hitam yang berada tepat di depannya. Luxio tersebut dikemudikan Frans Joner Sirait, 37 tahun.
Akibat kuatnya benturan dari kendaraan BMW itu, pintu Luxio terbuka dan penumpang di dalamnya terpental ke jalan. Dua penumpangnya, Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan, meninggal dunia. Harun adalah warga Jalan Semangka 1 Nomor 99, Cibodas Sari, Tangerang dan Raihan berdomisili di Kampung Ciaul RT 8 RW 2, Mekarjaya Kababungan, Sukabumi, Jawa Barat.
Tiga orang lainnya mengalami luka ringan bernama Nung, 30 tahun, Mohammad Rifan, dan Supriyati, 30 tahun. Nung adalah ibu Raihan dan Rifan adalah kakak kandung Raihan. Sedangkan Supriyati tinggal di Jalan Swadaya III Nomor 8 Rawabuaya, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sudarmanto, kemarin belum menyebutkan soal keberadaan kendaraan Rasyid tersebut.
Sedangkan saat ditanya mengenai keberadaan Rasyid, menurut Sudarmanto, Rasyid dirawat karena kepalanya mengalami benturan. Namun, Sudarmanto enggan menyebut rumah sakit tempat Rasyid dirawat.
Sudarmanto mengatakan, sudah memeriksa air seni Rasyid untuk mengetahui apakah ada kandungan alkohol atau benda terlarang lainnya. Polisi juga belum menyebutkan hasil tes urine ini.
Sudarmanto berjanji polisi tidak akan melihat posisi pelaku sebagai anak Hatta Rajasa dalam mengusut kecelakaan maut tersebut. "Kami tidak ada urusan dia anak siapa," kata Sudarmanto.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terkini:
IPW Desak Anak Hatta Radjasa Jadi Tersangka
Soal BMW Maut, Ini Penjelasan Resmi Hatta Rajasa
Ketika Menabrak, Hatta Sebut Anaknya Maag Akut
BMW Maut, Hatta Serahkan Anaknya ke Polisi