TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan tidak ada personel kepolisian yang mengawasi sopir BMW maut, M. Rasyid Amirullah, di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Meskipun begitu, polisi tetap memantau kondisi kesehatan Rasyid, putra bungsu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tersebut.
"Kami pantau Rasyid tiap hari lewat tim kesehatan Polda. Kepala Dokter Kesehatan Polda sudah berkoordinasi dengan dokter yang merawat di RS (RS Pusat Pertamina)," katanya, Jumat, 4 Januari 2012.
Hingga kini, menurut Rikwanto, belum ada rekomendasi dari dokter RS Pertamina tentang membaiknya kesehatan Rasyid sehingga mahasiswa usia 22 tahun itu belum akan dimintai keterangan lagi ataupun ditahan.
"Yang bersangkutan masih perlu perawatan. Kalau keterangan dokter dia sehat, kami akan jemput ke sana untuk pemeriksaan lanjutan," ujar dia.
Rikwanto menambahkan, tidak ada ketentuan batas berapa hari Rasyid maksimal dirawat. "Yang menentukan dokter yang merawat."
Mobil BMW X5 bernomor polisi B 272 HR yang dikemudikan Rasyid menabrak mobil Daihatsu Luxio bernomor polisi F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait, 37 tahun, di Kilometer 3.350 Tol Jagorawi pada Selasa, 1 Januari 2013 pukul 05.45 WIB. Akibatnya, dua penumpang Luxio meninggal dunia, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan, serta tiga penumpang lainnya luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.
ATMI PERTIWI