TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan orang menyegel kantor Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa, 12 Februari 2013. Penyegelan ini mengakibatkan layanan publik di kantor tersebut terganggu. Para petugas kelurahan juga melarikan diri saat puluhan massa tadi menggeruduk kantor.
"Kami datang ke kantor kelurahan karena ada penggantian lurah, tapi tidak ada pemberitahuan kepada warga," kata koordinator penyegelan, Wahab. Penggantian lurah, menurut dia, dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan dari Dadang Usman menjadi Endang Herwanto, yang semula bertugas di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Tangerang Selatan.
Puluhan orang yang mengatasnamakan warga Kelurahan Pondok Cabe Udik melakukan penyegelan dengan menempel spanduk dan tulisan "Gedung ini milik warga bukan milik Pemerintah". Tidak hanya itu, warga juga menulis "Kelurahan disegel oleh warga", "Kenapa lurahnya diganti, apa alasannya?"
Lantaran disegel, praktis tidak ada pelayanan di kantor kelurahan tersebut. Aktivitas pegawai terhenti sejak pukul 09.00 saat massa berdatangan. Adapun Lurah Endang Herwanto tak bisa ditemui di kantornya. Saat dihubungi melalui telepon, ia tak kunjung menjawab.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangerang Selatan, Firdaus, mengatakan, penggantian lurah sudah sesuai prosedur. "Tidak ada yang salah dengan penggantian lurah ini," ujar dia.
Lurah Pondok Cabe Udik sebelumnya, Dadang Husen, sekarang menjabat sebagai Kepala Seksi Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Tangerang Selatan. Sedangkan penggantinya, Endang Herwanto, menurut Firdaus, merupakan warga Pondok Cabe Udik yang dianggap mengetahui apa saja masalah yang ada di wilayahnya.
Camat Pamulang, Suhendar, menjamin esok hari pelayanan di kantor kelurahan yang disegel warga itu berjalan normal kembali. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait supaya persoalan ini selesai," ujarnya.
JONIANSYAH
Berita terpopouler lainnya:
Hilang Jejaklah si Harrier Hitam Itu
Ini Daftar Pemegang 'Sprindik' Anas di KPK
Anas Bakal Tersandung Mobil Harrier?
Ini Jejak Anas di Hambalang
IPB Pecat Mahasiswa Muncikari Seks Online