TEMPO.CO, Bogor -- Studi tur murid Sekolah Dasar (SD) Muhamadiyah 3 Ciledug, Tanggerang, Banten, ke Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasireurih, Kecamatan Tamansari, nyaris menjadi petaka. Puluhan siswa terseret banjir bandang Sungai Ciapus saat asyik mandi, Senin sore, 11 Maret 2013, pukul 16.30.
Beruntung, para siswa tersebut berhasil menyelamatkan diri karena berhasil naik ke atas batu besar. Empat anak sempat terbawa arus deras dan tiga di antaranya berhasil ditolong penduduk setempat. Namun, seorang siswa kelas tiga, Helena, sembilan tahun, tak sempat diselamatkan. Diduga dia hanyut terseret air bah.
Menurut saksi mata, Atin, 45 tahun, anak-anak yang ada di atas batu besar berhasil diselamatkan warga ke tepian sungai. Sedangkan satu anak perempuan terseret arus deras dan hilang. "Ada empat orang anak yang terseret bandang. Tiga orang bisa kami selamatkan. Satu anak perempuan hanyut," kata dia.
Atin menceritakan, korban bersama puluhan siswa lainnya sedang mandi di kali Ciapus. Saat itu kondisi air sungai kecil dan jernih. Tanpa diduga, air bah datang dan menyapu para anak SD yang tengah mandi sambil bercanda itu. "Kejadiannya cepat sekali. Tiba-tiba banjir bandang," ujarnya.
Kepala Polsek Tamansari, Inspektur Ade, mengatakan petugas gabungan yang terdiri atas polisi, TNI, Tagana, BPBD Kabupaten Bogor, dan Polmas Bogor Raya bersama puluhan warga masih melakukan pencarian korban. Hingga pukul 21.00, Helena belum berhasil ditemukan. Petugas menyisir sepanjang bantaran sungai.
Terkait peristiwa ini, polisi sudah nemintai ketarangan awal dari Endang Wahyudi, salah seorang guru pembimbing dan Ukat, pembimbing dari Kampung Budaya Sindangbarang. Namun, petugas masih fokus melakukan pencarian korban dulu. "Tagana pun sudah memasang dan membentangkan jaring di sungai," kata Iptu Ade.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita Lainnya:
Seperti Ini Kartu Intelijen di Mobil Hercules
SNMPTN, Rasio Diterima di Unair 1:15
TNI vs Polri, Prabowo: Anak Muda Kadang Emosional
Tomy Winata Mau Datangkan Cristiano Ronaldo Juni?