Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembangunan Hotel di Dekat Tugu Kujang Diprotes  

image-gnews
Tugu Kujang, Bogor. TEMPI/Arie Basuki
Tugu Kujang, Bogor. TEMPI/Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Pembangunan Hotel Amaroossa di Jalan Otista, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, terus menuai protes ratusan warga dan budayawan Kota Bogor. Sebab, hotel berbintang yang rencananya dibangun setinggi 14 lantai di seberang Tugu Kujang Kota Bogor itu tingginya melebihi tugu tersebut. Padahal, tinggi Tugu Kujang hanya 25 meter.

“Pembangunan hotel ini menghilangkan wibawa Tugu Kujang yang menjadi ikon Kota Bogor,” kata Ketua Koalisi Masyarakat Tugu Kujang, Wahyu, 52 tahun, Kamis lalu, 11 April 2013. Koalisi ini pada hari Kamis menggelar unjuk rasa menolak pembangunan Hotel Amaroossa bersama ratusan warga dan mahasiswa.

Menurut dia, pembangunan Hotel Amaroossa harus dihentikan karena melukai warga Jawa Barat, khususnya warga Bogor. "Pembangunannya menghilangkan estetika dan keindahan Tugu Kujang sebagai ciri khas Kota Bogor," kata dia.

Seharusnya, menurut pria yang menjadi empu senjata kujang itu, Pemerintah Kota Bogor, bukan hanya mengedepankan kepentingan bisnis dan mengejar pertumbuhan ekonomi dengan mengabaikan nilai estetika dan memusnahkan ciri Kota Bogor. “Ini sangat mencederai hati masyarakat dan budayawan Bogor,” katanya.

Menurut warga lainnya, Ahmad Pais, 30 tahun, Tugu Kujang yang merupakan simbol Kota Bogor tenggelam dengan berdirinya gedung yang lebih tinggi daripada tugu tersebut. "Tugu Bogor terasa lebih kerdil, dan hotel yang notabene tidak mempunyai sejarah menjadi lebih gagah. Dan kami tidak setuju," ujarnya. Mereka meminta Wali Kota Bogor bertanggung jawab terhadap keluarnya izin pembangunan hotel tersebut.

Asisten Tata Praja Pemerintah Kota Bogor Ade Syarif mengatakan, pemilik Hotel Amaroossa sudah menempuh proses yang panjang dalam mengurus izin sebelum mereka membangun hotel. ”Pemkot Bogor sudah mengeluarkan izin karena pihak hotel sudah menempuh dan memenuhi persyaratan, baik site plan dan syarat lainnya,” kata Ade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi dia berjanji akan mencarikan solusi yang tepat agar masalah ini tidak merugikan semua pihak. Menurut dia, batas ketinggian bangunan di Kota Bogor berdasarkan ketentuan memang hanya enam lantai, sesuai dengan yang ditentukan oleh Lapangan Udara (Lanud) Atang Sanjaja (ATS). “Ternyata pihak hotel sudah mendapatkan izin batas ketinggian dari Lanud Atang Sanjaja,” ujarnya.

Legal Officer Hotel Amaroossa, Agung, mengatakan, manajemen hotel sebelum membangun seperti saat ini sudah menempuh semua perizinan berdasarkan ketentuan dari Pemerintah Kota Bogor. “Izin HO (izin gangguan) sampai izin batas ketinggian gedung dari pihak Lanud ATS pun sudah kami pegang,” kata dia.

Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor dari Fraksi Demokrat, Bambang Dwi Wahyono, meminta Wali Kota Bogor menyelesaikan permasalahan ini. “Saya pribadi dan sebagai warga Bogor menolak pembangunan hotel ini karena tidak pantas dan menghalangi simbol Kota Bogor, yaitu Gunung Salak dan Tugu Kujang," kata dia. Menurut dia, jika Hotel Amaroossa ini jadi dibangun, akan menjadi gedung tertinggi di Kota Bogor.

M SIDIK PERMANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tol Serpong - Cinere, Ini Protes Warga Villa Asri Pondok Cabe

23 September 2018

Puluhan warga memprotes pembangunan jalan tol Serpong- Cinere yang melewati Situ Sasak, Senin 8 Januri 2018. Tempo/Muhammad Kurnianto
Tol Serpong - Cinere, Ini Protes Warga Villa Asri Pondok Cabe

Warga perumahan Villa Asri yang berada di Pondok Cabe, Tangerang Selatan memprotes proyek tol Serpong-Cinere karena ganti rugi belum juga dibayarkan.


9 Hari di Menara SUTT, Agustinus Woro Akhirnya Dievakuasi

22 Agustus 2017

Agustinus Woro memanjat sutet di Jl. Jati 1, No. 27, Tanjung Priok, pada 06.00 WIB 14 Agustus 2017. Dok: istimewa
9 Hari di Menara SUTT, Agustinus Woro Akhirnya Dievakuasi

Proses evakuasi pertama dilakukan pada Jumat, 18 Agustus 2017 Agustinus melawan.


Protes Dugaan Pembunuhan, Agustinus Kembali Bertengger di Sutet

17 Agustus 2017

Agustinus Woro memanjat sutet di Jl. Jati 1, No. 27, Tanjung Priok, pada 06.00 WIB 14 Agustus 2017. Dok: istimewa
Protes Dugaan Pembunuhan, Agustinus Kembali Bertengger di Sutet

Agustinus Woro sudah tiga hari bertengger di tower saluran udara tegangan ekstra tinggi atau sutet di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.


JK: Kritik SBY Wajar Sebagai Penyeimbang Pemerintah

8 Februari 2017

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyampaikan pidato politik pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di JCC, Jakarta, 7 Februari 2017. Dalam acara ini juga digelar Dies Natalies Partai Demokrat ke-15. TEMPO/Dhemas Reviyanto
JK: Kritik SBY Wajar Sebagai Penyeimbang Pemerintah

"Itu wajar saja. Bahwa ada dukungan, protes, itu biasa saja," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Pria Panjat Tiang Baliho, Ternyata Ini yang Dituntut  

9 Desember 2016

Petugas Damkar berusaha menurunkan seorang pria yang memanjat papan reklame di Jl. S. Parman (Perempatan Grogol arah Slipi) Jakarta Barat, 9 Desember 2016. Foto: Istimewa
Pria Panjat Tiang Baliho, Ternyata Ini yang Dituntut  

Protes gara-gara keponakannya disebut mengalami kecelakaan tunggal.


Ahok Resmikan RPTRA, Warga Tebet: Tolak Gubernur Tukang Gusur

21 Oktober 2016

Sekelompok masyarakat yang mengklaim sebagai warga Tebet, melakukan unjuk rasa menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang akan meresmikan RPTRA Akasia, di Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan, 21 Oktober 2016. TEMPO/Friski Riana
Ahok Resmikan RPTRA, Warga Tebet: Tolak Gubernur Tukang Gusur

Ahok berencana meresmikan ruang publik terpadu ramah anak Akasia di Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan, Jumat pagi.


Model Seksi Joget Setengah Erotis, Ulama Bangkalan Protes

22 Februari 2016

Ilustrasi
Model Seksi Joget Setengah Erotis, Ulama Bangkalan Protes

Warga Bangkalan, Jawa Timur, dihebohkan foto tiga perempuan


mengenakan bikini berjoget di atas panggung yang ada di
kolam

renang Goa Pote.


200 Penolak Pabrik Semen Gelar Aksi Jalan Kaki 100 Kilometer

8 November 2015

Staf Biro Humas KPK, Ipi Maryati Kuding (kiri) menerima hasil panen warga Pengunungan Kendeng, Pati, saat melakukan unjuk rasa di gedung KPK, Jakarta, (25/11). Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap rencana pembangunan pabrik semen di wilayah mereka. TEMPO/Dhemas Reviyanto
200 Penolak Pabrik Semen Gelar Aksi Jalan Kaki 100 Kilometer

Aksi jalan kaki 100 kilometer ini bertema "Kendeng Menjemput Keadilan" sebagai bentuk penolakan atas pendirian pabrik semen di Pati.


Disita Polisi, Pemilik Becak Motor di Bangkalan Protes  

14 Maret 2015

Seorang warga membawa sejumlah jeriken yang berisi BBM jenis Premium dan solar menggunakan becak motor setelah membeli di SPBU Brebek, Nganjuk, Jawa Timur, 26 Agustus 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Disita Polisi, Pemilik Becak Motor di Bangkalan Protes  

Para pengemudi becak motor bersedia dikenai pajak bulanan oleh pemerintah Bangkalan.


Dikalahkan Warga Galaxi, Pemkot Bekasi Banding  

19 Maret 2014

Walikota Bekasi Rahmat Effendi. TEMPO/Prima Mulia
Dikalahkan Warga Galaxi, Pemkot Bekasi Banding  

Obyek gugatan yang diajukan oleh warga Perumahan Taman Galaxi Indah hanya berdasar pada surat pemberitahuan pembongkaran dari Sekretaris Daerah.