TEMPO.CO, Tangerang - Korban potong 'burung' Abdul Muhyi, 21 tahun, mengaku masih marah dan dendam dengan Neng Nurhasanah, wanita yang dikenalnya lewat telepon yang kini menjadi tersangka pemotongan alat kelaminnya. "Kalo dendam ya pasti lah. Siapa sih yang nggak dendam sudah begini," katanya di ruang bedah Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan, Rabu, 22 Mei 2013, malam.
Muhyi menjawab ketus ketika ditanya kemungkinan berdamai dengan Neng dan menikahi gadis bercadar itu. "Ogah saya kalo disuruh kawinin dia," kata dia. Bahkan, Muhyi berharap Neng mendapat hukuman setimpal sesuai dengan derita yang harus ditanggungnya seumur hidup itu. "Kalau dia paling lama lima tahun dipenjara, lah saya harus ngerasain penderitaan seumur hidup," katanya dengan nada geram.
Muhyi masih ingat betul, detik-detik kehilangan 'burung'-nya. Saat itu, kata dia, Neng tidak mau disuruh pulang ketika mereka sudah duduk di sebuah kantin di depan Universitas Pamulang. Padahal waktu itu sudah menjelang pagi. "Dia ngakmau pulang sebelum lihat alat kelamin saya," katanya. (Gadis Pemotong 'Burung' Bawa Pisau Sendiri)
Karena Neng terus meminta, kata Muhyi, ia terpaksa membuka celananya dan memperlihatkan kemaluannya. Tapi, tak lama ia merasakan perih dibagian selangkannya dan dalam waktu singkat 'burungnya' sudah hilang. "Emangnya lo nggak mikir apa, kalo udah begini siapa yang mau kawin sama gue," ujar Muhyi kepada Neng. (Baca: Pisau Cutter Pemotong 'Burung' Belum Ketemu)
Setelah memotong, menurut Muhyi, Neng siap bertanggung jawab dan bersedia mengantar ke Puskesmas Pamulang. Tapi, pagi naas itu, Neng tidak mengantar Muhyi dan hanya ia seorang diri datang ke Puskesmas di seberang jalan tempat 'burung'-nya dipotong. (Baca:Ini Pengakuan Gadis Bercadar Pemotong 'Burung')
JONIANSYAH
Topik Terhangat:
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
MetroTerhangat
6 RS Swasta Masih Layani Pasien KJS
Pasien Kartu Jakarta Sehat Akan Dibatasi
Layani KJS, RS Port Medical Rugi 20 Persen
Ahok Akan Batasi Pasien KJS