TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah DKI Jakarta menunjuk pengusaha Hashim Djojohadikusumo sebagai Kepala Pengawas Taman Margasatwa Ragunan. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan ihwal pengangkatan adik Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, itu Jumat, pekan lalu. “Dia dipilih karena seorang pengusaha sukses,” kata Basuki.
Dia menjamin tak ada konflik kepentingan dalam penunjukan itu, meski Basuki adalah kader Partai Gerindra. “Tidak ada urusan. Kebetulan saja dia adik Prabowo,” ujarnya. Basuki berharap kehadiran Hashim sebagai pengusaha mampu memajukan kondisi kebun binatang di Ibu Kota itu, sehingga nyaman dan menarik banyak pengunjung.
Hashim juga membantah anggapan bahwa pengangkatan dirinya karena alasan politik. “Saya ditunjuk karena saya pencinta satwa liar,” ujarnya. Dia mengaku ditawari posisi itu oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat membicarakan pelestarian binatang di Jakarta pada Desember 2012. “Saya dipilih langsung Pak Jokowi.”
Rencananya, Hashim bertemu dengan pengelola kebun binatang Ragunan besok. Saat itu, dia akan melakukan audit keuangan dan lahan. “Saya mendengar ada lahan yang dijual, itu melanggar aturan,” ujarnya. Selain itu, kata Hashim, dia akan menginventarisasi aset Ragunan, termasuk binatang-binatang yang dikandangkan di sana. “Kalau ada hewan yang mati karena salah urus, harus kena sanksi.”
Hashim menjamin kebun binatang yang memiliki koleksi 2.000 hewan itu tak akan dikelola swasta. “Pokoknya harus terjangkau semua kalangan,” ujarnya. Namun Hashim tak menampik jika ia disebut sudah menyimak presentasi dari Taman Safari mengenai pengelolaan kebun binatang.
Juru bicara Kebun Binatang Ragunan, Wahyudi Bambang, enggan berkomentar ihwal pengelolaan kebun binatang itu. “Kami telah melakukan yang terbaik. Buktinya, jumlah pengunjung naik setiap tahun,” ujarnya. Sejak 2011, jumlah pengunjung tercatat rata-rata 4 juta orang.
Maksum, 45 tahun, seorang pembersih kandang Kebun Binatang Ragunan, menolak jika tempat itu dikelola swasta dan bergeser dari rumah hewan menjadi tempat hiburan. “Nanti hewan stres karena fisiknya digenjot untuk memuaskan pengunjung,” ujarnya.
GALVAN YUDISTIRA | M. ANDI PERDANA
Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya
Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta