TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang kaki lima di kawasan Tanah Abang kembali memenuhi badan jalan. Padahal sebelumnya mereka telah ditertibkan dan ditampung di dalam Blok G. Akibatnya kini kondisi Tanah Abang masih semrawut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama mengatakan akan terus mendorong PKL masuk ke Blok G Pasar Tanah Abang meskipun mereka enggan pindah. Ia mengaku sebelumnya para PKL sudah masuk ke Blok G, namun keluar lagi. "Emang mereka bandel aja," ujarnya, Selasa 9 Juli 2013.
Untuk para pedagang yang bandel, lanjutnya, akan ada tindakan hukum. "Ini melanggar Perda kan, nanti kita pikirin hukumannya," kata dia.
Pria yang biasa disapa Ahok tersebut menuturkan akan mencari tahu siapa dalang di balik para PKL tersebut hingga mereka tetap bertahan berjualan di bahu jalan. "Harus tanya ke para pedagang bayar sama siapa? supaya kita bisa tangkap dalangnya." Sedangkan untuk waktu tepatnya pemindahan, Ahok enggan mengatakannya. "Tunggu aja," ujarnya.
Menanggapi keluhan para pedagang terkait akses ke blok G yang susah, Ahok berjanji Pemprov DKI akan segera memperbaikinya. "Kalau masih tidak mau juga, mau dimana?" tanya Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengindikasikan pasokan barang yang dijual para PKL itu berasal dari toko atas di Pasar Tanah Abang. "Kalau mereka ngasih barang lagi, saya bisa tutup semua Tanah Abang," ancamnya.
Menurutnya, para pedagang yang berjualan di bahu jalan tersebut tetap boleh berdagang baik warga ber KTP Jakarta ataupun non Jakarta, asalkan tidak di pinggir jalan yang memperparah kemacetan. "Tolong jangan dudukin jalan kami, kalian datang ke Jakarta terbuka, tapi kalau dudukin jalan raya, melanggar aturan, melanggar Pemda kan," ujarnya.
LINDA TRIANITA
Terhangat:
Karya Penemu Muda| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL |Bencana Aceh
Terpopuler:
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Diperiksa Tiga Jam, Maharani Hanya 'Permisi'
Suap Daging Impor, KPK Kembali Periksa Maharani
Beruang Salju Ini Hentikan Laju Kapal Raksasa
KPK Lebih Percaya Yulianis Ketimbang Nazaruddin