TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didemo sekelompok orang yang memprotes pernyataannya soal Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Haji Lulung Lunggana, Senin, 29 Juli 2013. Pada puncak unjuk rasa, lima perwakilan massa diizinkan masuk ke ruangan Ahok--demikian Basuki biasa disapa. Di sana, mereka memaksa Ahok meminta maaf kepada Haji Lulung.
Setelah diterima di sebuah ruangan, lima perwakilan itu berbicara satu per satu, yang intinya menginginkan Ahok untuk lebih santun dan beretika terkait pernyataan-pernyataannya dalam kasus pedagang kaki Lima di Tanah Abang. Ketika tiba giliran Ahok menjawab, dia dengan lugas menegaskan sikapnya.
"Saya tidak akan mengatakan karakter saya seperti apa, tapi saya akan menunjukkan bahwa saya hanya taat sama konstitusi, bukan konstituen. Kalaupun saya harus mati, saya siap untuk konstitusi."
Ahok bahkan mengatakan dirinya telah mengucapkan istigfar tiga kali saat menduduki posisinya saat ini. "Saya juga tak cari musuh. Tapi, di Jakarta, Anda melakukan apa saja akan menyenggol orang karena ini kepentingan."
ANTO
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011
Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal
Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar