TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran panel pompa air milik PT Jasa Tirta II di Kalimalang, Jakarta Timur pada Sabtu, 3 Agustus 2013 lalu, membuat pasokan air bersih ke beberapa wilayah di Jakarta Utara menjadi terhambat. Para pedagang yang tergabung dalam Persatuan Otak-otak Muara Angke misalnya, mereka mengeluhkan kelangkaan air bersih ini menghambat aktivitas perdagangan.
Ibu Yuli, 45 tahun, salah satu pedagang otak-otak, mengatakan dirinya jadi agak sulit merebus otak-otak yang akan dijual karena air bersih langka. Selain itu, ia juga jadi susah mencuci peralatan memasaknya. "Walhasil otak-otak yang akan saya jual jadi lebih sedikit supaya tidak basi jika tidak habis dijual," ujar dia kepada Tempo hari ini, Senin, 5 Agustus 2013.
Hal senada disampaikan Mak Asar, 63 tahun. Pedagang otak-otak yang menempati kios dekat dengan kios grosir ikan ini mengeluh terpaksa menurunkan jumlah otak-otak yang dijual. "Meski dikurangi sedikit, tapi tetap saja berkurang," ujarnya.
Padahal, menjelang Lebaran adalah saatnya meraup keuntungan lebih banyak. Menurut Asar, warga yang tinggal di Komplek Perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) saban sore membeli otak-otak. "Pembantu mereka sudah mudik," ujar Asar.
Air bersih yang dijual dengan gerobak makin jarang terlihat. Soalnya, para pedagang air tersebut juga memasok air dari pompa PAM di dekat pintu masuk Muara Angke. Pedagang tersebut, menurut Asar, biasa menjualnya seharga Rp 3 ribu per dua dirigen. "Satu gerobak bisa Rp 30 ribu," kata dia.
Direktur Utama PAM JAYA, Sriwidayanto Kaderi, menyatakan proses perbaikan panel pompa tersebut dapat memakan waktu 2-7 hari. Menurutnya, lamanya proses perbaikan tergantung tingkat kerusakan. "Tapi kami akan memberikan bantuan air bersih ke beberapa wilayah untuk tetap menjaga pasokan air bersih," ujar dia dalam keterangan persnya kemarin, Minggu, 5 Agustus 2013.
AMRI MAHBUB
Berita Lainnya:
Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda
Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana
Akbar Tandjung Akui Elektabilitas Ical Rendah
Misteri Simbol Bintang di Google Maps Terpecahkan
Mobil Dinas DPR RI Disewakan untuk Mudik
Pengamat: Bom Vihara Diduga Terkait Myanmar