TEMPO.CO, Jakarta -Kebakaran pemukiman padat di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara diduga karena korsleting listrik di satu rumah warga. Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara masih menunggu kepastian dari Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian.
"Itu dugaan sementara, belum bisa dipastikan. Sekarang masih diselidiki," kata Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara Subegjo, Sabtu, 10 Agustus 2013.
Seorang tewas dan satu warga lainnya terluka dalam kebarakan yang terjadi di Pejagalan, Jakarta Utara. Api menghanguskan 15 rumah di kawasan padat penduduk di RT 013-014/RW 04, itu. Subegjo masih hendak memastikan apakah kebakaran yang melanda belasan rumah 04 itu bermula dari rumah yang ditinggal mudik.
Pemantau Radio Pusat Kendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Desmanto mengatakan, api baru bisa dipadamkan pada 13.30 WIB. Sebanyak 200 jiwa dari 50 kepala keluarga dipastikan kehilangan rumah mereka.
Desmanto mengatakan kebanyakan rumah-rumah itu sedang kosong ditinggal penghuninya. Kebakaran tidak menyebar karena kawasan RT 013-014 relatif terpisah dari hunian lain.
Selain menghanguskan belasan rumah dan puluhan rumah kontrakan, kebakaran di Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara itu mengakibatkan satu korban jiwa. Hendri, 60 tahun, meninggal lantaran kaget.
KHAIRUL ANAM