TEMPO.CO, Bekasi -Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi mengaku kewalahan melayani permohonan darah yang jumlahnya lebih banyak ketimbang pendonor. Sekitar seribu kantong darah yang disiapkan pada awal Ramadan lalu sudah ludes, dan peminta darah masih terus berdatangan.
Kepala PMI Kota Bekasi Huriyati Wahab mengatakan kehabisan stok darah. "Kami kini berharap pada pendonor sukarela," kata Huriyati kepada Tempo, Jumat 16 Agustus 2013.
Dari pantauan Tempo di PMI Kota Bekasi, pemohon darah mengantre untuk mendapatkan darah. Karena stok di lemari pendingin nyaris kosong, mereka menunggu pendonor sukarela agar bisa mendapatkan darah bagi anggota keluarganya yang sedang membutuhkan. Darah yang paling banyak dibutuhkan adalah golongan AB dan B.
Menurut Huriyati, darah dari pendonor sukarela itulah yang diberikan kepada pemohon yang sedang mengantre. Namun darah yang diambil dari pendonor tidak serta merta diberikan, tetapi harus melalui proses penyaringan terlebih dulu untuk memastikan darah tersebut aman. Proses penyaringan bisa dua hingga empat jam.
Jumlah pemohon banyak terkait dengan momen pasca-lebaran. Umumnya mereka yang membutuhkan darah adalah pasien kecelakaan lalu lintas, dan operasi besar. "Posisinya jumlah pemohon lebih banyak ketimbang pendonor," kata Huriyati.
HAMLUDDIN