TEMPO.CO, Jakarta -- Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' mengatakan, pemerintah bakal segera menata ulang fungsi Waduk Ria-rio di Pulo Mas, Jakarta Timur. Menurut dia, penataan tersebut bakal dimulai paling cepat akhir Agustus 2013. "Akhir bulan ini kemungkinan kami bongkar," katanya di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2013.
Ahok mengatakan penataan itu bakal menggusur ratusan rumah yang berada di waduk tersebut. Mereka bakal diminta pindah sebelum pemerintah mulai menata waduk seluas 26 hektar tersebut.
Mereka yang memiliki sertifikat nantinya bakal mendapatkan uang ganti rugi dari pemerintah. Sedangkan yang tidak mempunyai sertifikat tidak mendapatkan ganti rugi. "Ada tiga rumah yang memang memiliki sertifikat tanah," ujar Ahok.
Setelah itu, warga bakal segera diminta pindah ke rusun-rusun yang masih bisa menampung warga. Di antaranya adalah Rusun Pinus Elok. Akan tetapi, Ahok mengatakan tidak seluruh warga bakal diminta pindah ke rusun tersebut. "Bagi-bagi, karena kami punya banyak rusun yang sedang diperbaiki," ujar dia.
Adapun bagi warga yang belum mendapat rusun, bakal diminta menyewa tempat tinggal seperti biasa. Pemerintah pun bakal memberikan bantuan Rp 1 juta bagi tiap keluarga untuk yang tidak mampu untuk membayar sewa tersebut. "Tapi kalau dia sudah siap (mampu), tidak akan diberi," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Joko Widodo menyatakan pembangunan Waduk Ria-rio bakal dimulai pada awal tahun 2014. Pemerintah menugaskan Dinas Pertamanan dan Pemakaman serta PT Jakarta Propertindo untuk menggarap pembangunan waduk tersebut. Untuk tahap awal, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk proyek tersebut.
DIMAS SIREGAR
Terhangat:
Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Berita populer:
Lulung: Ahok Bukan Negarawan
PKL Patuhi Jokowi karena Sama-sama Jawa
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA
Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang