TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 200 pengunjuk rasa menggelar demonstrasi menolak penempatan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, Rabu siang tadi, 28 Agustus 2013. Mereka menilai tak etis seorang lurah beragama Kristen memimpin kawasan yang mayoritas warganya muslim. Aksi unjuk rasa diadakan di halaman Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tempo menemui salah satu warga yang berdemonstrasi dan menanyakan alasan mereka ikut turun ke jalan. "Tadi, dari rumah, saya mendengar ada yang teriak-teriak, pas keluar enggak tahunya di jalan sudah ramai orang," ujar Santi, 34 tahun, warga RW 03 Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rumah Santi terletak di gang sebelah timur kantor kelurahan. Walhasil, dari semula hanya menonton, Santi kemudian ikut masuk dalam barisan pengunjuk rasa.
"Spontan aja tadi ikut ke depan pas disuruh ustad," ujarnya. Dalam aksi itu, sejumlah tokoh muslim di Lenteng Agung memang menyampaikan orasi menolak Lurah Susan.
Awalnya, demo hanya dihadiri sekitar 100 orang yang berkonsentrasi di jalan depan kantor kelurahan. Puluhan orang lain hanya mengamati dari kejauhan, yang tersebar di sisi barat dan timur Jalan Agung Raya I, Lenteng Agung.
Mendadak dari pengeras suara, terdengar teriakan keras: "Yang merasa muslim, merapat." Ajakan itu muncul dari Husni Thamrin, salah seorang orator dalam aksi tersebut. Saat itulah Santi bergabung dalam aksi.
"Kalau enggak merapat, nanti disangkanya saya bukan muslim," ujar Santi sambil tertawa bingung. Semula dia mengira keramaian itu adalah acara pengajian di kantor kelurahan. "Di tengah-tengah acara, saya baru ngeh kalau ini demo soal Bu Lurah," ujar Santi. Dia sendiri merasa tidak ada yang salah dengan kepemimpinan Lurah Susan.
M. ANDI PERDANA
Berita Terpopuler:
Duit US$ 100 Terselip di Buku Pledoi Djoko Susilo
Jokowi Siap Jadi Mediator Keraton Solo, Tapi...
Ditanya Soal Sekjen ESDM, Jero Wacik Terbata-bata
Putri Jusuf Kalla Menikah, Mal Pacific Place Penuh
Baca Pleidoi, Jenderal Djoko Susilo Menangis