TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono, mengatakan belum semua kasus tabrak lari terungkap dan tertangkap pelakunya.
Selama Januari-Juli 2013, terjadi 953 kasus tabrak lari di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. "Yang baru terungkap hanya 40 persen," kata Hindarsono di kantornya, Pancoran, 30 Agustus 2013.
Kendala polisi dalam mengungkap kasus tabrak lari karena tidak ada saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP), tidak ada CCTV, serta tidak ada bukti-bukti yang tertinggal di TKP.
"Meskipun ada saksi mata, pada kebanyakan kasus, baik saksi mata dan korban, sama-sama tidak melihat pelat nomor polisi kendaraan yang menabrak," kata Hindarsono.
Menurut Hindarsono, kebanyakan kasus tabrak lari yang terungkap karena saksi maupun korban sempat mengingat pelat nomor polisi kendaraan pelaku atau pelat nomor kendaraan pelaku tertinggal di TKP. "Kemarin, dalam satu bulan, terjadi dua kali tabrak lari. Kasus terungkap karena pelat nomornya lepas dan tertinggal di TKP," kata Hindarsono.
Hindarsono menyarankan, ketika seseorang melihat kecelakaan, baik terlibat langsung maupun tidak, yang paling penting adalah mengingat pelat nomor polisi kendaraan pelaku. Kemudian barulah mengingat tipe dan ciri-ciri kendaraan. "Banyak yang ketika kecelakaan, karena panik, sehingga tidak melihat pelat nomor, terlalu fokus pada tipe kendaraan saja," kata Hindarsono.
Kebiasaan masyarakat yang hanya mengingat tipe kendaraan itulah yang menyebabkan sulitnya pengungkapan kasus tabrak lari. "Contohnya, cuma ingat mobil Innova warna hitam, tapi pelat nomor tidak ingat. Ya, susah, karena banyak yang punya mobil itu di Jakarta," kata Hindarsono.
Selain mengingat pelat nomor, Hindarsono memberikan saran kepada warga yang melihat kecelakaan tabrak lari agar segera menghubungi TMC Polda Metro Jaya, kantor polisi, dan rumah sakit terdekat. Hindarsono juga meminta warga untuk mengamankan korban tabrak lari. "Tapi, yang kebanyakan terjadi, korban tabrak lari malah sering kehilangan telepon genggam dan dompet," kata Hindarsono.
RIZKI PUSPITA SARI
BeritaTerpopuler
Ini Dua Orang Penembak Polisi
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal
Pelecehan di Busway, Pria Ini Keluarkan Alat Vital
Proyek MRT Dimulai, Halte Busway Digeser
Penembak Polisi Punya Seabrek Catatan Kriminal
Freddy Budiman Diperiksa Kasus Pabrik Sabu di L