TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan acara Lebaran bernuansa Betawi, Ahad, 1 September 2013. Di tahun ini, ajang silaturahmi warga Betawi diselenggarakan dalam tiga hari, yaitu 30 Agustus hingga 1 September 2013. Namun, pria yang akrab disapa Jokowi itu ingin perhelatan ini bisa digelar dalam waktu lebih lama pada tahun berikutnya.
"Tahun depan mulai dirancang mungkin tiga hari, bisa seminggu, karena acara ini untuk pengenalan budaya Betawi sebagai karakter dan identitas kota," kata Jokowi di Lapangan Silang Timur Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Budaya Betawi, Jokowi melanjutkan, harus dilestarikan dan dikembangkan. Sebab, pengetahuan masyarakat, khususnya anak muda, soal produk kebudayaan lokal sangat minim. Sementara di acara seperti Lebaran Betawi, penduduk Jakarta bisa mengetahui makanan asli Betawi. Mereka dapat melihat dan mencicip pelbagai panganan seperti kembang goyang, akar kelapa, ataupun dodol. "Masyarakat juga tahu soal pakaian Betawi seperti ujung serong, sadariah, dan kebaya Betawi," ucap Jokowi. "Makanan atau produk budaya Betawi lainnya jadi pun terangkat pamornya."
Dalam acara Lebaran Betawi, mantan Wali Kota Solo ini mengenakan pakaian tradisional ujung serong berwarna hitam. Menurut Jokowi, Lebaran Betawi tahun depan bakal menyasar anak muda. "Yang diundang nanti anak-anak, remaja, sehingga nanti bisa dijelaskan dari generasi yang lalu," kata dia.
Di Lebaran Betawi kali ini hadir berbagai macam atraksi kebudayaan Betawi. Seperti tarian Betawi, gambang kromong, tanjidor, wayang kulit Betawi, keroncong Jakarta, sambrah, orkes melayu, ondel-ondel, lenong Betawi, dan permainan tradisional Betawi. Selain itu, juga terdapat gerai setiap kecamatan di Jakarta yang menghadirkan produk khasnya.
LINDA TRIANITA
Terhangat:
EDSUS Polwan Jelita | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas
Berita populer:
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal
Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik
Jokowi: Lurah Susan Tak akan Dipindahkan
Agnes Monica: Indonesia Enggak Primitif