TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat mengatakan, banyak Benda Cagar Budaya (BCB) alias bangunan sejarah peninggalan zaman Belanda yang hilang ditelan pertumbuhan ekonomi di Bogor. "Di kota ini masih banyak bangunan dan benda (cagar budaya) yang belum tercatat," kata Ade, Kamis 5 September 2013.
Padahal, dia menyebut, berdasar data Dinas Informasi, Kepariwisataan dam Kebudayaan Kota Bogor tahun 2007 saja ada sekitar 560 BCB yang tidak bergerak dan 264 BCB yang bergerak tersebar di enam kecamatan. "BCB yang terdata itu peninggalan sejarah masa lalu, baik dari Kerajaan Pajajaran maupun peninggalan penjajahan Belanda," kata Ade.
Peninggalan Belanda bangunan pemerintahan, pendidikan, penelitian, keagamaan, gedung komersial, dan pemukiman. "Dalam sejarah arsitektur dikenal sebagai arsitektur bergaya Indis atau perpaduan antara pribumi dan Belanda," dia menuturkan. Bangunan paling tua dibangun pada 1745, yaitu Istana Bogor.
BCB lain di Bogor adalah Museum Perjuangan Bogor di Jalan Merdeka. Bangunannya merupakan peninggalan jaman Belanda. "Dulu bangunan itu digunakan sebagai gudang rempah-rempah dari pasukan VOC tahun 1706," kata Maruf, salah seorang pemerhati sejarah yang juga bekerja sebagai Penanggungjawab Museum Perjuangan Bogor.
Melihat kondisi ini, kata Ade, Pemkot Bogor berencana mendata kembali BCB di kota hujan tersebut. "Kami juga akan memberi perlindungan hukum terhadap bangunan atau benda bersejarah itu," ujar dia.
M SIDIK PERMANA
Berita Terpopuler:
Polri Usut Pemusnahan Barang Bukti Freddy Budiman
Ahok: Tiada Ampun bagi Kopaja Ugal-ugalan
Di Kalimantan, Harrison Ford Blusukan ke Hutan
Hukuman Serda Ucok: 11 Tahun Bui dan Dipecat
Jika Capres, Jokowi Harus Minta Izin DPRD DKI