TEMPO.CO, Bogor -Ratusan produsen dan pengrajin tempe-tahu di wilayah Bogor kembali melakukan aktivitas dan memproduksi tempe tahu, meski harga kacang kedelai masih tinggi. Pasca melakukan aksi mogok masal produksi selama tiga hari mereka kecewa terhadap pemerintah karena harga kacang kedelai masih mahal.
"Saat ini harga kacang kedelai masih kisaran 9600 per kg, demi kelangsungan usaha dan banyaknya permintaan masyarakat, sebagian besar pengrajin tempe-tahu mulai hari ini kembali membuat tempe-tahu," kata Widodo, koordinator pengrajin tahu-tempe Kota Bogor.
Ia mengatakan, karena kacang kedelai masih mahal maka, sebagian besar pengrajin hanya memproduksi setengah dari biasanya. "Saat kacang kedelai harganya masih Rp 7200 per kg, saya memproduksi tempe sebanyak 500 per kilogram per hari, akan tetapi karena harga kacang masih mahal maka produksi tempe kami kurangi menjadi setengahnya menjadi Rp 200 per kg perhari," kata dia.
Ia mengatakan, meski hari pertama produski tempe pasca aksi mogok massal tidak membuat atau memproduksi, namun sebagian besar pengrajin sudah dapat mengirim dan menyuplai tempe ke pasar. "Kalau tempe hari ini sudah ada di pasaran, itu hasil dan stok produksi tempe yang kita buat empat hari lalu, karena memang proses membuat tempe waktunya selama empat hari," tutur dia.
Hari pertama produski pasca mogok masal itu pun terlihat dilakukan oleh pengelola tahu Yun Yi Bogor di restoran Yu Yi Jalan Raya Salabenda, kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Di hari pertama tersebut mereka memproduksi tahu sebanyak 12 ribu dengan menggunakan bahan baku kacang kedelai sebanyak 700 kilogram."Ini hari pertama kami produksi setelah tiga hari libur," kata pengelola Restoran Yun Yi Bogor H Odo.
Ia mengaku, dihari pertama produksi dan penjualan tahu Yun Yi ini, sedikitnya 200 hingga 350 orang pelanggan datang ke tempatnya untuk membeli tahu yang sempat hilang selama tiga hari tersebut. "Kita sudah produksi karena stok kacang kami miliki masih aman, bahkan kami juga sudah bisa menjual tahu untuk pelanggan itu merupakan stok produksi tiga hari lalu, karena tahu yang kami buat bisa kuat hingga satu minggu," kata dia.
Sejumlah toko cabang tahu Yun Yi yang tersebar di kota Bogor ini pun sudah mulai buka dan menjual tahu Yun Yi. "Kita juga sudah drop tahu ke sejumlah cabang yang ada," kata dia
Sementara itu Ketua Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Kota Bogor, Muchtar Sathrie mengatakan, sampai saat ini stok kacang kedelai untuk pengrajin tahu-tempe di kota Bogor masih aman, meski harganya masih tetap tinggi. "Kalo stok kacang masih aman, yang masih tetap dikeluhkan oleh pengrajin itu dari harga tinggi," kata dia.
Ia mengaku jika saat ini stok kacang di gudang Primkopti sebanyak 15 ton dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan kacang kedelai dalam kurun dua hari ke depan."Kami sekarang masih melakukan rapat di Bandung untuk membahas hasil dari kegiatan kami selama tiga hari lalu," kata dia.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor, belasan pedagang tahu-tempe sudah mulai terlihat dan tidak lagi harus sembunyi-sembuyi untuk menjual dagangannya. "Ya sekrang kami sudah mendapat suplay tempe dari pengrajin namun harganya naik Rp 1000, yang awalnya Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu per potong,"kata Yudi, salah seorang pedagang tempe di Pasar Bogor.
Menurut dia, dalam kurun waktu kurang dari tiga jam, stok 50 bungkus tempe yang dikirim oleh pengrajin sangat banyak, langsung diserbu olah masyarakat, "Mungkin mereka sudah tiga hari susah mencari tempe banyak langganan saya yang rata-rata pemilik rumah makan langsung membeli tempe," kata dia.
M SIDIK PERMANA
Berita Terpopuler
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Amien Rais Ragukan Nasionalisme Jokowi
10 Menit Sebelum Bripka Sukardi Roboh
Nyalon Kades, Vicky Prasetyo Gunakan Nanas
Parodi Vicky Prasetyo Heboh di YouTube