TEMPO.CO, Jakarta -- Susan Jasmine Zulkifli baru tiga bulan menjadi Lurah Lenteng Agung. Ia lolos dan terpilih melalui lelang lurah yang digelar pemerintahan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Koran Tempo Edisi Ahad, 20 Oktober 2013 memotret Lurah Susan seharian dalam rubrik sehari bersama. Setelah tiga bulan menjadi lurah, Susan mengatakan telah memiliki kepercayaan diri untuk memerintah. Ia berani berbicara lurus dan memimpin, serta menekankan ide-idenya tentang pentingnya perubahan. Bagaimana Susan memimpin? "Pendekatan tanpa prasangka kepada pegawai dan membangun hubungan kemitraan yang profesional tanpa melihat jenis kelamin."
Nilai-nilai kepemimpinan ini ia dapat bukan ketika sebagai aktivis di kampus karena ia masuk kategori mahasiswi yang sehabis kuliah terus pulang. Ia mendapatkan nilai itu ketika memimpin tiga adiknya yang lelaki semuanya. "Apa yang saya pelajari adalah tidak ada bedanya pria atau wanita, yang penting adalah Anda melakukan pekerjaan dengan benar dan serius," ujar pencinta lagu-lagu Benyamin Sueb ini.
Susan menjadi sorotan karena penolakan sejumlah warga Lenteng Agung karena persoalan agama. Lurah Susan, yang beragama Kristen, dianggap tak cocok memimpin Lenteng Agung yang mayoritas Islam. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak menggubris aksi tersebut dan menyatakan hanya akan merotasi lurah dan camat berdasarkan kinerja.
HERU TRIYONO
Berita Terkait:
Lurah Susan: Beri Saya Kesempatan 6 Bulan
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan
Provokator Demo Lurah Susan Ketahuan
Lurah Susan Berkerudung, Pimpin Acara Kurban