TEMPO.CO, Jakarta - Selain menolak penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung, Front Pembela Islam (FPI) menyasar pemimpin perempuan lain yang merupakan non-muslim. "Kami juga akan ajukan protes penempatan Lurah Pejaten Timur," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPI Jakarta, Novel Ba'mumin, saat dihubungi, Ahad 27 Oktober 2013.
Grace Tiaramudi, seperti halnya Susan, dianggap tak merepresentasikan warga di kelurahan yang dipimpinnya. "Daerah tersebut mayoritas muslim," ujarnya.
FPI berencana akan melakukan demonstrasi di dua kantor kelurahan tersebut. Saat ini, penggalangan massa telah dilakukan di sejumlah RT/RW di Lenteng Agung. "Kami sebarkan lewat dakwah," kata Novel.
Nantinya, masyarakat diminta merespon seruan tersebut. Bila mendapat dukungan, tekanan FPI terhadap kedua lurah tersebut akan makin gencar. "Kalau sepertinya masih menantang, ya kami serahkan pada warga," ujarnya ketika ditanya kemungkinan adanya intimidasi pada dua lurah tersebut.
Selain di dua kantor kelurahan, rencananya FPI juga akan berdemo ke Balai Kota Jakarta. Mereka ingin meminta penjelasan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait penempatan keduanya.
Ia mengatakan pekan ini, FPI akan membahas rencana demonstrasi di tiga tempat tersebut. "Saat ini sedang dibahas," ujarnya. Rencananya demonstrasi akan melibatkan warga sekitar dan dilakukan secara masif. "Kami kan hanya mediator, mewakili aspirasi warga pada pemerintah," ujarnya. (Baca juga: Lurah Susan Didemo, Grace Tiaramudi Dipuji Warga)
M. ANDI PERDANA
Baca juga:
Jokowi: Blusukan di Jakarta Bikin Nangis
Pelaku Memanggil Adiguna Sutowo dan Istrinya
Agus Yudhoyono Ikut Jakarta Marathon
Kronologi Penerobosan Rumah Adiguna Sutowo
Budayawan: Razia Topeng Monyet Salah Besar
Jakarta Marathon, Mulut Gang Dijaga Ketat