TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam akan melakukan "pengajian" rutin di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Acara ini lebih ditujukan untuk mempengaruhi warga Lenteng Agung soal keberadaan Susan Jasmine Zulkifli, lurah yang beragama Katolik. Aksi penolakan ini muncul kembali setelah mereda dalam beberapa pekan terakhir.
"Minimal kami bikin acara seminggu sekali, paling lama (rentangnya) ya sebulan sekali," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah FPI Jakarta Novel Ba'mumin saat dihubungi, Ahad, 27 Oktober 2013. FPI mengklaim hadir dalam tiap pengajian di Lenteng Agung. "Kami diundang warga dari tiap RW, diminta untuk menyadarkan mereka soal hal ini," ujarnya.
Sebelumnya aksi demonstrasi menetang Lurah Susan berlangsung di depan kantor kelurahan. Unjuk rasa ini ternyata bukan murni aspirasi semua warga. Sebagian pengunjuk rasa datang dari luar Lenteng Agung. Namun Novel tetap menganggapa kelompoknya sebagai representasi warga Lenteng Agung. "Kami ingin Susan juga Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) tahu, kalau yang menolak ini bukan minoritas," ujarnya.
Susan Jasmine Zulkifli sendiri sudah empat bulan memipin Kelurahan Lenteng Agung. Sejumlah warga menganggap tak masalah Susan memimpin daerah yang mayoritas penduduknya muslim. "Yang penting kinerja dan peduli kepada warga."
Gubernur DKI Joko Widodo beberapa waktu lalu menegaskan tidak akan mengganti lurah Lenteng Agung itu. Susan ditempatkan di Lenteng Agung sejak Juni 2013, seusai lolos lelang jabatan dalam pemerintahan baru Jakarta.
Baca Juga:
M. ANDI PERDANA
Berita Terkait
Jokowi Ingin Bangun Gedung Teater di Ria Rio
Wali Kota Siap Bendung Penolak Lurah Susan
Mediasi dengan Penolak Lurah Susan Gagal
Demo Lurah Susan, Pengamat: Politik Dalih Agama
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan