TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim penghujan, Suku Dinas Pertamanan Jakarta Barat berusaha meminimalisasi pohon tumbang. Ini lantaran hujan deras yang akhir-akhir ini turun dibarengi angin kencang.
"Pemerintah tak akan membiarkan pohon tumbang maupun ranting berjatuhan saat hujan," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Barat, Marfuah, saat dihubungi pada Senin, 28 Oktober 2013. Institusinya selalu mendata pohon agar potensi kecelakaan bisa ditekan pada saat hujan.
Hingga pertengahan Oktober 2013, Sudin Pertamanan Jakarta Barat telah memangkas sekitar 887 pohon. Pemangkasan wajib dilakukan terhadap pohon yang tingginya sudah melebihi batas maksimal, yakni 7 meter. Meski begitu, Suku Dinas mengakui adanya pohon yang seharusnya ditumbangkan, tapi luput dari pengamatan.
"Jika mengetahui ada pohon yang rawan tumbang, masyarakat diharapkan segera melapor," kata Marfuah. Suku Dinas akan berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk mengecek apakah pohon di wilayah masing-masing harus ditebang atau cukup dipangkas.
Suku Dinas akan mendata kembali pohon-pohon yang tersebar di wilayah Jakarta Barat, terutama di pinggir jalan raya. Pohon-pohon akan diberi kode yang memuat potensi tumbang maupun usia pohon. Memberi kode, kata Marfuah, dapat mempermudah pengawasan. Setidaknya, pada 2014, pemangkasan pohon dapat dilakukan dengan teratur sesuai kodenya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan wilayah Jakarta dan sekitarnya akan dilanda hujan lebat serta angin kencang sepekan ke depan. Meski demikian, cuaca ekstrem tak akan terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN