Selain satu set laparoscopy itu, dalam kegiatan tersebut juga dibeli tiga unit baby warmer merek Tesena buatan Indonesia seharga Rp 403,422 juta, dua unit patient monitor merek Schiler-Switzerland buatan Cina seharga Rp 545,180 juta, dan empat unit patient electrik bed merek Karixa buatan Indonesia seharga Rp 272,028 juta. Dengan demikian, total pembelian alat kesehatan tersebut senilai Rp 4,862,721.000.
Sumber tersebut memastikan jika pembelian alat kesehatan itu sudah di-mark-up secara berlipat ganda. Sebab, laparoscopy merek Olympus yang banyak digunakan oleh rumah sakit berstandar internasional hanya berkisar Rp 1,5 miliar per set-nya.
"Apalagi laparoscopy di RSUD Tangsel merek yang tidak terkenal dan otomatis secara kualitas jauh dengan alat yang punya nama dengan kualitas yang terjamin," katanya.
Pembanding...