TEMPO.CO, Jakarta - Perbaikan dan peninggian turap Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sejauh ini dianggap berhasil memperkecil kemungkinan banjir rob karena air laut pasang. Namun warga Tembok Bolong, Muara Baru, ternyata masih terkena banjir sampai sekarang. Bukan karena banjir rob, tetapi karena hujan deras turun.
"Daerah saya masih menjadi langganan banjir," kata Khartam, warga Tembok Bolong, Jakarta Utara, kepada Tempo, Kamis, 21 November 2013.
Khartam mengatakan, Tembok Bolong masih banjir karena daerah itu lebih rendah dibanding daerah sekitarnya. Saluran air yang mampet juga menambah parah banjir yang terjadi di kawasan itu. "Pas hujan deras kemarin, di tempat saya bisa selutut. Saya terpaksa mengungsi ke lantai dua. Untung turapnya sudah diperbaiki. Kalau ditambah rob, enggak kebayang, "ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, saluran air di kawasan Tembok Bolong memang tergolong parah. Sampah, lumpur, dan lumut bercampur jadi satu. Hal itu membuat air susah mengalir sehingga genangan bisa ditemukan di banyak sisi permukiman.
Air yang menggenang membuat pejalan kaki kesulitan melintas. Beberapa kali Tempo melihat pejalan kaki memutar atau memotong jalan agar bisa melewati genangan-genangan air yang menimbulkan bau tak sedap itu.
ISTMAN MP
Terpopuler:
Angelina Sondakh dan 'Rahasia' di Tangannya
Jokowi Jawab Komplain Istana Soal Pohon Palem
Ahok: Tak Perlu Disadap, Saya Sudah 'Ember'
Twit Ahok Soal SMA 46 Dianggap Tak Pantas
Politikus Australia: Marty Mirip Bintang Porno
Politikus Australia Mencibir SBY