TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, menanggapi dingin pernyataan Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang menuding pemerintah Depok sebagai penyebab banjir di Jakarta. "Tak perlu saya berkomentar apa-apa. Mari selesaikan di daerah masing-masing," kata Nur Mahmudi saat memantau pengerjaan Jalan Margonda Raya, Depok, Kamis, 21 November 2013.
Sebelumnya, Basuki alias Ahok menuding pemerintah Depok seenaknya memberikan izin mendirikan perumahan di daerah yang kontur tanahnya rendah seperti di kawasan sekitar Sungai Ciliwung. Jika ada lahan yang ingin dijual di Depok, Ahok mengatakan, pemerintah DKI dapat membeli tanah itu.
Nur Mahmudi meminta Ahok mengurus daerahnya sendiri. Sebagai pemimpin Depok, ia pun memiliki 26 tugas, pokok, dan fungsi yang mesti ia kerjakan. Di antaranya, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Adapun untuk penanganan banjir di Depok, katanya, pemerintah kota sedang memperbaiki beberapa turap yang rusak. Selain itu, drainase di setiap jalan yang biasa tergenang juga diperbaiki. Dia mengklaim setiap tahun titik banjir di Depok berkurang. "Tindakan sudah dilakukan, setiap tahun ada pengurangan, pengerjaan tergantung dari level banjirnya."
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Depok, Wijayanto, menyatakan tidak akan menjual wilayah Depok kepada pemerintah Jakarta terkait dengan rencana pembangunan waduk atau danau. Sebab, aturan otonomi daerah melarang hak tersebut. Dirinya juga meminta agar Ahok tidak usah mengurusi atau mengomentari Kota Depok."Urus Jakarta saja, jangan urus daerah lain. Ada keperluan apa mereka membeli wilayah kami," katanya.
Jika ingin membuat danau atau waduk untuk mengatasi banjir, kata dia, Jakarta harus membebaskan tanah di wilayah Jakarta. Soalnya, Depok juga sedang sibuk mengurusi banjir yang setiap tahun menyerang. "Jangan komentar yang aneh-aneh bagi daerah lain," katanya.
ILHAM TIRTA
Terpopuler:
Disekap Bos Angkot, ABG Dipaksa 'Layani' Sopir
Helen Yosita Blak-blakan Soal Kevin Aprilio
Ahok: Jakarta Pasti Banjir
Banjir Besar di Jakarta Akan Terulang
Jokowi Datang, Antrean Pasien Buyar