TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan tanggul raksasa di Teluk Jakarta (giant sea wall) dipastikan belum akan dimulai. Pemerintah DKI Jakarta merasa perlu mematangkan lagi konsep pembangunan tanggul itu, selain memperkuat tanggul yang sudah ada di sepanjang pantai utara Jakarta.
"Penguatan tanggul ini direncanakan dimulai pertengahan 2014," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sarwo Handayani, ketika ditemui di Waduk Pluit, Kamis, 21 November 2013.
Sambil menunggu penguatan tanggul, pemerintah akan tetap memperbaiki konsep pembangunan tanggul laut raksasa. "Akan kami lengkapi dulu kajian kelautannya, termasuk AMDAL," ujar Sarwo.
Menurut Sarwo, rencana pembangunan tanggul laut raksasa itu juga ikut dibicarakan bersama Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang datang ke Jakarta sejak Rabu, 20 November 2013. Namun pembicaran itu dilakukan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Megaproyek tanggul multifungsi ini diperkirakan bakal menelan biaya Rp 500 triliun. Pembiayaannya pun diserahkan ke pihak swasta. Namun belum jelas apakah skema pembiayaannya akan serupa dengan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan belum ada rencana investor swasta yang akan menanggung biaya pembangunan. Dia membenarkan pemerintah akan terlebih dulu menyempurnakan konsep pembangunan tanggul.
Namun dia berharap pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda akan membawa angin segar di bidang teknologi tanggul. "Mungkin bisa membantu sebagai technical advisor karena mereka memiliki pengalaman panjang menangani banjir dan manajemen air," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Terpopuler
Angelina Sondakh dan 'Rahasia' di Tangannya
Politikus Australia Mencibir SBY
Politikus Australia: Marty Mirip Bintang Porno
Hukuman Angelina Sondakh Diperberat, KPK Girang