TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, atau akrab dengan sapaan Jokowi, menyatakan perlunya proyek Giant Sea Wall dipercepat akibat menurunnya tanah di kawasan utara Jakarta. "Supaya tidak ada penetrasi air laut ke darat," kata Jokowi saat ditemui di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 22 November 2013.
Jokowi menyatakan, megaproyek warisan dari kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tersebut akan dimulai studi kelayakannya pada tahun 2014. "Setelah feasibility study selesai, baru mulai bangun jika feasible," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan, Giant Sea Wall juga nantinya akan menjadi penghadang abrasi air laut. "Sehingga banjir rob dari laut tidak terhalang," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan, Giant Sea Wall juga dapat digunakan untuk pelabuhan dalam atau deep sea port, bandara, hingga perumahan. "Kita pastikan tidak merusak biota laut," kata Jokowi.
Terkait perangkat regulasi melalui peraturan daerah, Jokowi menegaskan, prosesnya saat ini masih mempersiapkan studi kelayakan. "Semua termasuk tata ruang dan tata wilayah masih dibahas," kata Jokowi.
ISMI DAMAYANTI
Topik Terhangat
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi
Berita Terpopuler
Vika Cabut Laporan, Kasus Flo Jalan Terus
Jokowi Gelar Pesta Seni Jalanan Akhir Pekan Nanti
Jokowi: 2014 Baru Studi Kelayakan Giant Sea Wall
Taksi Masuk Gorong-gorong di Tol Arah Tangerang
Cilincing dan Koja Rawan Saat Pemilu 2014