TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan lelang kepala sekolah bakal dimulai sejak Senin, 25 November 2013. Menurut Jokowi, jabatan kepala sekolah dilelang agar prosesnya lebih transparan.
"Semua promosi terbuka biar transparan, hasilnya bisa dilihat," kata Jokowi usai mengunjungi resepsi pernikahan di Masjid Baiturrahman, Komplek DPR-MPR Senayan Jakarta, Ahad, 24 November 2013.
Ia ingin kepala sekolah yang terpilih bukan karena kedekatan, faktor suka-tidak suka, ataupun pertemanan. "Bukan karena like or dislike, bukan karena koncoisme, bukan karena kepentingan yang lain," ujar Jokowi.
Jokowi membenarkan selama ini diriya mendapat laporan bahwa praktek pemilihan kepala sekolah berdasarkan suka-tidak suka. "Dulunya begitu. Kalau tanpa sebuah seleksi dan promosi terbuka, siapa tahu dia siapa, dia siapa, dia siapa, dia siapa? Kenapa ditaruh di situ, di situ, di situ?" kata mantan Wali Kota Surakarta itu.
Namun, Jokowi mengaku tidak tahu proses pemilihan selama ini. "Enggak tahu. Saya saja dari Solo. Kami saja yang di dalam enggak tahu, apalagi masyarakat."
Menurut dia, seleksi terbuka sebagai proses reformasi birokrasi dalam sumber daya manusia. Dengan seleksi terbuka tersebut, dia optimistis kualitas sekolah bakal meningkat. "Manajemen sekolah bisa diperbaiki, manajemen belajar-mengajar bisa diperbaiki, targetnya ke sana. Dan tentu saja kualitas, akhirnya kualitas pendidikannya bisa naik."
ATMI PERTIWI