TEMPO.CO, Bogor - Sedikitnya 106 orang warga Kampung Malimping, Desa Sukahati, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang dihidangkan saat acara syukuran pernikahan di Kampung Malimping.
"Sebagian besar warga yang mengalami keracunan tersebut dilarikan ke Puskesmas Citeurup dan sebagian lagi ke RSUD Cibinong, " kata kata Dr Eva Wangi, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Ahad, 24 November 2013.
Ia mengatakan, ratusan warga yang mengalami keracunan tersebut merupakan warga Desa Sukahati dan Hambalang, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, usai menyantap makanan yang disediakan oleh keluarga calon pengantin di Kampung Maliping Desa Sukahati Rt 01/06, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor, Sabtu petang.
Menurut dia, dalam peristiwa tersebut sebagian besar korbannya adalah anak-anak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, warga yang keracunan adalah 86 warga Kampung Malimping, dan 20 orwang warga Hambalang. "Mereka mulai mengalami gejala mual dan muntah bahkan lemas sekitar pukul 19.00, karena sebelumnya mereka makan yang diberikan oleh keluarga Fendi yang akan nikahan," kata dia.
Menurut dia, korban yang dirawat di puskesmas mengalami gejala-gejala umum orang keracunan, seperti mual, muntah dan lemas. "Semuanya diduga mengalami keracunan, karena semuanya mengalami gejala umum korban keracunan makanan. Tapi makanan apa penyebabnya, kita belum pastikan. Sample makanan dan muntahan korban sudah kita bawa untuk kita uji di laboratorium," ungkap dia.
Sementara itu, Fendi, 22 tahun, calon mempelai pria yang akan melangsungkan pernikahanya dengan Arnisa, 18 tahun, pada Ahad, 24 November, juga ikut menjadi korban keracunan. Ia tidak bisa berbicara banyak dan hanya terbaring lemah di belangkar rumah sakit dengan tangan yang diinfus.
"Nikahnya baru besok (Ahad), hari ini selametan di rumah ngundang tetangga sekalian pengajian," ujar Fendi saat ditemui di Puskesmas Citeureup, Sabtu malam.
Fendi menjelaskan, acara selamatan di rumahnya. Warga yang datang ke rumahnya pulangnya membawa nasi kotak berisi ayam, bihun, krupuk dan olahan makanan lainnya. "Mulai kerasa pusing terus muntah pas sore, jam tiga hingga lima jam," kata
Kepala Polisi Sektor Citeureup Ajun Komisaris Imron Ermawan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. "Petugas kami sudah menyita makanan yang diduga jadi penyebab keracunan untuk kita bawa Puslabfor untuk dilakukan pengecekan" ujarnya.
M SIDIK PERMANA