TEMPO.CO, Jakarta - Sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) yang rencananya bakal diterapkan di Jakarta mulai 2014 semestinya tidak hanya untuk kendaraan roda empat, tapi juga untuk sepeda motor. "Di Singapura, sepeda motor juga kena (ERP) kok," kata Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, kepada Tempo, Ahad, 24 November 2013.
Menurut Djoko, penerapan ERP terhadap sepeda motor agar ERP bisa berjalan lebih efektif. Peralatan on board unit (OBU) yang digunakan untuk sistem ERP ini, kata dia, semestinya diterapkan pada kendaraan di wilayah penyangga Ibu Kota, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Kalau hanya Jakarta, nggak efektif, karena mobil banyak datang dari Bodetabek, bukan dari Ibu Kota saja," dia menjelaskan. Lalu, besaran tarifnya juga bisa fleksibel. Ditentukan dari lokasi jalan, jenis kendaraan, serta waktu penerapan ERP.
Di Singapura, dia menambahkan, bus umum dikenakan tarif ERP, namun lebih kecil dibandingkan tarif yang dikenakan untuk mobil pribadi. Jakarta bisa menerapkannya lebih mudah, seperti bus digratiskan dari tarif ERP.
Penerapan ERP, menurut dia, juga membuat orang sulit meminjam kendaraan milik orang lain. "Karena, jika di luar negeri, pemilik kendaraan akan dikenakan tarif dan langsung didebet dari akun tabungannya. Kan sulit kalau meminjam mobil," katanya.
SUTJI DECILYA