TEMPO.CO, Jakarta - Lomba Kampung Bebas Narkoba yang baru diadakan tahun ini oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta akan digelar rutin setiap tahun. "Mulai tahun depan semua kelurahan di Jakarta akan diikutsertakan," kata Ketua Dewan Juri lomba ini, Andi Firdaus dalam acara pengumuman pemenang Lomba Kampung Bebas Narkoba 2013 di kantor Televisi Republik Indonesia, Senayan, Jakarta, Sabtu, 23 November 2013.
"Untuk lomba tahun ini memang baru sebagai proyek percontohan bagi semua wilayah kelurahan," Andi menjelaskan. Dengan dipilihnya beberapa kelurahan yang dinilai bebas narkoba, diharapkan timbul kesadaran pada warga di kelurahan lain untuk mencatatkan prestasi serupa. "Bukan tidak mungkin pemenang tahun ini bisa menang lagi tahun depan kalau memang mereka bisa semakin bagus."
Tahun ini, Lomba Kampung Bebas Narkoba 2013 yang diikuti 26 Kelurahan dan 5 Kota Administratif se-Jakarta, dimenangkan oleh Kelurahan Warakas, Jakarta Utara. Sedangkan, Kotamadya Jakarta Timur dipilih sebagai wilayah kota administrasi bersih narkoba tahun ini. Para pemenang dinilai berdasarkan sejumlah kategori, yakni keberadaan posko penanggulaangan narkoba, efektivitas kerja dan organisasi tim penanggulangan narkoba, serta komunikasi dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan narkoba di daerah tempat tinggal mereka.
"Jadi percuma kalau satu wilayah punya posko penanggulangan narkoba tapi tidak bisa bersinergi dengan kepolisian, BNN, dan kesadaran warga masih rendah," kata Andi. Para pemenang lomba tahun ini dipilih karena warga punya semangat tinggi untuk membebaskan kampungnya dari peredaran narkoba. "Kegiatan sosial kemasyarakatan di masing-masing wilayah dilakukan secara intensif, sehingga komunikasi antarwarga pun bagus," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Polisi Ronny Franky Sompie menilai, kegiatan ini membantu polisi mempersempit ruang gerak bandar narkoba. "Kalau bisa kegiatan ini jangan hanya dilakukan di Jakarta, tapi seluruh wilayah di Indonesia," kata Ronny.
Peran masyarakat, dia menjelaskan, sangat penting dalam memberantas narkoba. "Polisi banyak mendapatkan informasi keberadaan narkoba dari masyarakat," lanjutnya. Dengan perlombaan semacam ini Ronny berharap kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba semakin meningkat.
Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Sam Budiyono mengatakan, pihaknya tidak hanya mendorong masyarakat untuk aktif memberantas narkoba tapi juga akan memberdayakan masyarakat terutama di daerah yang identik sebagai pusat peredaran narkoba.
"Kami menyadari bahwa tingkat pengangguran yang tinggi dan minimnya kesempatan kerja dan peluang usaha menjadi faktor pemicu peredaran narkoba," kata Sam. Karena itulah, BNN secara rutin mendatangi berbagai wilayah untuk melakukan penyuluhan dan memberikan workshop aneka keterampilan bagi masyarakat. "Untuk menyembuhkan pengguna narkoba, kami juga akan terus mendirikan posko rehabilitasi di lokasi-lokasi rawan peredaran narkoba," ujar Sam.
PRAGA UTAMA
Baca juga:
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
Takut Pencitraan, Ahok Ogah ke Kantor Naik Angkot
Pengerukan Waduk Beres, Grogol Bebas Banjir
Lepas Gerak Jalan Guru, Jokowi Pakai Kaus Slank