TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Jakarta Utara Ireni, menyebutkan masih ada sekitar 98 rukun warga kumuh yang ada di kawasan Jakarta Utara. Menurut dia, pemerintah menargetkan tak akan ada lagi pemukiman kumuh pada 2015.
"Sekarang masih ada 98 RW yang sangat kumuh," kata Irene kepada Tempo, Senin, 25 November 2013. Dia menyebutkan, pada tahun 2013 ini ditargetkan akan ada penurunan sebesar 30 persen. "Melalui Program Pengembangan Masyarakat Kelurahan (PPMK), jumlah itu akan dikurangi," ujar dia.
Ireni menuturkan, penanganan RW kumuh ini memerlukan penanganan khusus karena sumber daya manusia di kawasan tersebut masih minim. "Mereka lebih sibuk menghidupi keluarga dibandingkan ikut pengembangan masyarakat," kata dia. Oleh karena itu, ada pembinaan lebih dulu yang diberikan oleh pihak KPMP. "Agar ada peran serta masyarakat untuk mengembangkan kawasannya," ujar dia.
Selain itu, menurut Ireni, penanganan RW kumuh melalui PPMK ini memerlukan publikasi yang lebih kuat dari pemerintah provinsi dan pihak terkait. "Publikasinya masih kurang," ujar dia. Padahal, kata dia, program ini terbukti telah memberikan dampak yang positif bagi warga.
Ireni mencontohkan RW 04 di Kelurahan Sungai Bambu. "Dulu kawasan itu sangat kumuh," ujar dia, Namun sekarang, selama 4 tahun melakukan pengembangan, kawasan tersebut telah membaik. Penghijauan dilakukan, pengolahan tanaman obat sampai peningkatan pendapatan warganya. Dia mengharapkan, 98 RW yang masih kumuh bisa berubah seperti RW 04 tersebut.
NINIS CHAIRUNNISA
Metro Populer:
Anak Pejabat Jadi Korban Penembakan di Pasar Rebo
Tabrakan Maut Depok, Tersangka Konsumsi Obat Flu
Mengapa Proyek Jalan Layang Casablanca Mandek?
Jalur 'Suci' Transjakarta