TEMPO.CO, Jakarta - Walang, 54 tahun, pengemis yang ditertibkan di Pancoran, mengaku mengemis di Jakarta untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji. Dia mengatakan sudah mendaftar untuk itu.
"Saya mau haji dan sudah daftar," ujarnya di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Jakarta, Kamis, 28 November 2013.
Tak hanya itu, Walang pun bercita-cita membeli mobil dari hasil jerih payah mengais rezeki di Jakarta. "Setelah haji, saya mau beli mobil."
Ia menyatakan, ide mengemis dengan cara mendorong gerobak itu murni dari dirinya. Untuk mengemis, Walang memboyong Sa'aran, 70 tahun, tetangganya, ke Jakarta. Selama 15 hari, ia dan Sa'aran--didorong di gerobak--berkeliling Jakarta mengais receh.
"Kadang saya sering dimarahin orang. Kalau sudah dimarahin, saya biarkan saja. Saya juga tak sakit hati kalau dimarahin," ucapnya.
Ia mengatakan, gerobak yang digunakan mengemis dibuat sendiri di Subang. "Saya bikin gerobak habis sekitar Rp 400 ribu." Selanjutnya ia bawa gerobak tersebut ke Jakarta.
Walang mengatakan, dirinya kapok untuk mengemis kembali. "Saya tidak akan ngemis lagi. Mau beli tanah dan jadi petani di kampung saja."
ERWAN HERMAWAN
Baca juga:
Tak Mogok, Dokter di RS Fatmawati Kenakan Baju Hitam
Ahok Terima Sumbangan 30 Bus Transjakarta
Tiga Opsi Perluasan Bandara Soekarno Hatta
Jokowi Menanti Tiang Monorel Kering
Pemasangan RFID Gratis dan Tak Berbatas Waktu