TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan layang-layang mewarnai langit di sekitar Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 30 November 2013. Ini merupakan bagian dalam kegiatan Jakarta Internasional Kite Festival 2013.
Kepala Dinas Pariwisata, Arie Budiman, mengatakan festival ini menjadi sebuah ajang mengenalkan Indonesia ke luar negeri dan menarik wisatawan asing untuk berkunjung. Festival ini berlangsung dari 30 November sampai 1 Desember.
"Kita juga sudah masukkan ke dalam calender of event yang menjadi mata acara kunjungan turis ke Jakarta," katanya kepada wartawan di Monas. Kekehadiran peserta internasional akan menambah daya tarik turis.
Dalam festival ini, sebanyak 150 peserta berpartisipasi. Mereka tidak hanya berasal dari 15 provinsi di Indonesia, tapi juga 18 negara di luar negeri. Misalnya, Australia, Thailand, Jerman, Jepang, Belanda, Prancis, Italia, Inggris, dan Vietnam.
Peserta asal Bandung, Jawa Barat, Abdul Hamid, 69 tahun, mengatakan dia sering mengikuti festival layang-layang bahkan sampai ke luar negeri. Contohnya Amerika Serikat, Eropa, dan Afrika Selatan. Dia pun kerap menjuarai beberapa festival.
"Dalam festival kali ini, Abdul tidak membidik kemenangan. Dia hanya ingin berpartisipasi saja. Soalnya sudah sering menang di beberapa belahan dunia. Saya sudah tua jadi hanya ingin memeriahkan acara ini saja," kata Abdul.
Berbagai layang-layangan dengan aneka bentuk, warna dan ukuran yang akan ditampilkan dalam festival ini. Contohnya layangan berbentuk wayang, macan, ikan, elang, abang dan nona Jakarta, gurita, serta pesawat tempur asal Rusia, Sukhoi.
Ketua Jakarta Internasional Kite Festival 2013, Sri Priyanggoro, mengatakan pihaknya ingin membuat layang-layang dengan bendera Indonesia. "Ukuran 55 meter x 40 meter. Tapi karena lahannya kurang tidak jadi buat," tutur Sari.
SINGGIH SOARES