TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini adalah hari terakhir Walang dan Saaran berada di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jakarta Timur. Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI, Ucu Rahayu, mengatakan besok dua pengemis tajir itu akan dipulangkan ke kampung halaman mereka, Subang, Jawa Barat.
"Besok mereka pulang. Kami antar jam 7 pagi," katanya, Senin, 2 Desember 2013. Menurut Ucu, pernah ada pihak yang mengaku keluarga Saaran dan hendak menjemput. Tapi, ia dan panti yang menampung tidak mengizinkan. "Tidak kami serahkan." Karena pihak itu tidak membawa surat lengkap. "Apalagi Pak Walang dan Saaran kan bawa uang Rp 25 juta," ujarnya.
Terkait pemulangan ini, Ucu mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial. "Kami sudah telepon dan bersurat dengan Dinsos Subang, agar saat pemulangan besok diketahui juga oleh mereka," kata dia. (Baca : Bupati Subang Janji Jemput Pengemis Tajir)
Meski akan memulangkan keduanya, Ucu menyebut tetap menggali informasi soal duit Rp 25 juta yang ditemukan di gerobak kedua pengemis itu. Karena, keterangan Walang dan Saaran berbeda. "Kata Pak Walang, itu hasil jual beli sapi dan juga ada hasil mengemis. Tapi kata Pak Saaran itu murni hasil mengemis berdua selama 15 hari," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menangkap Walang, 54 tahun, dan Saaran, 60 tahun, karena kedapatan meminta-minta di bawah jalan layang Pancoran. Walang mendorong Saaran di atas gerobak. Berpakaian lusuh, mereka mengiba pada pengendara.
Walang menjadi otak. Ia meminta Saaran berpura-pura sakit. Hasilnya cukup mencengangkan, uang Rp 25 juta dalam beragam pecahan ditemukan dalam gerobaknya.
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler:
Dituding Terima Rp 1,7 Miliar, Ini Kata Jokowi
Stasiun Depok UI Dijaga Ketat
Sitok Bantah Beri Minuman Keras ke Mahasiswi
Sitok Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya
BEM FIB UI Benarkan Bikin Rilis Kasus Sitok