TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Salihara resmi menerima pengunduran diri salah satu kuratornya, penyair Sitok Srengenge. Sitok mengajukan pengunduran diri karena dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seorang mahasiswi Universitas Indonesia berinisial RW. Perempuan 22 tahun itu mengadu telah menjadi korban eksploitasi seksual sampai hamil 7 bulan.
Dalam rilisnya, Selasa, 3 Desember 2013, Komunitas Salihara menyatakan bahwa mereka "sangat menghormati keputusan pelapor untuk mengadukan kasusnya kepada kepolisian". Institusi kesenian itu menegaskan bahwa mereka "menyadari betapa beratnya bagi seorang perempuan untuk melaporkan pemaksaan hubungan seks, kehamilan di luar nikah, dan penelantaran."
Karena itu, Komunitas Salihara juga menegaskan bahwa mereka menghormati proses hukum yang sedang berjalan. "Kami berharap melalui proses hukum ini tercapai jaminan perlindungan bagi korban dan rasa keadilan."
Pada bagian terakhir rilisnya, Komunitas Salihara mengaku sudah melakukan pemeriksaan internal terkait kasus yang dihadapi Sitok. Dari pemeriksaan itu, Komunitas Salihara menilai, bahwa "kasus yang diadukan ini tidak melibatkan pemanfaatan fasilitas dan jabatan di Komunitas Salihara."
RILIS | WD
Topik Terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita | HIV/AIDS dan Kondom | Kecelakaan Paul Walker | Polwan Berjilbab | Jokowi Nyapres
Berita Terpopuler:
Dituding Pencitraan, Jokowi: Salahkan Media
KPK Rekrut Tentara sebagai Kepala Keamanan
Ini SMS Bu Pur ke Ani SBY Soal Proyek di Kemenpora
Usul MK Dibubarkan, Rhoma Irama Diminta Simak UUD
Soal Jilbab Polwan, SBY Minta Polri Proporsional
Ini Fakta Porsche GT Perenggut Nyawa Paul Walker