TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya ada empat titik banjir di Jakarta Timur pada Jumat, 6 Desember 2013, antara lain Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu; Kelurahan Bidara Cina; Kelurahan Makasar; dan Kelurahan Cipinang Melayu.
Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu, mengatakan Kali Ciliwung meluap karena kiriman air dari Bogor. Akibatnya, sebanyak tujuh RW dan 47 RT terendam air dengan ketinggian sekitar 1,5 meter. "Sampai saat ini banjir belum berangsur surut," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 6 Desember 2013.
Ketua RW 2, Kamaludin, menambahkan bahwa air merendam permukiman sejak pukul 5 pagi. Warga memindahkan barang ke tempat yang lebih tinggi. Kendati ketinggian air cukup tinggi, tak ada korban yang mengungsi.
Pelaksana Harian Camat Jatinegara, Manson Sinaga, menjelaskan, banjir di wilayahnya merendam 10 RW. Sebanyak tujuh RW di Kelurahan Kampung Melayu dan tiga RW di Kelurahan Bidara Cina. Ketinggian air di kedua wilayah itu sekitar 10-150 sentimeter. "Kami masih terus memantau kondisi banjir," ujarnya.
Tak hanya Kali Ciliwung yang meluap, Kali Cipinang pun memuntahkan air ke permukiman warga. Di Kelurahan Kampung Makassar, air menggenang setinggi 1,5 meter dan merendam enam RT. Ketua RW 07, Sukirin, mengatakan banjir disebabkan kiriman dari Bogor. "Hujan atau tidak, kami tetap bersiaga. Seperti sekarang tidak hujan ternyata banjir."
Banjir pun merendam Kelurahan Cipinang Melayu sekitar 75 sentimeter. Ketua RW 03, Muchtar Usman, menuturkan bahwa banjir tersebut disebabkan meluapnya Kali Sunter. Air datang dari hulu sekitar pukul 1 dinihari saat warga sedang terlelap. Saat ini air masih merendam RW 03 dan RW 04. (Baca: Ratusan Rumah di Taman Duta Depok Kembali Banjir)
ERWAN HERMAWAN
Berita Lainnya:
Kisah Ojek Langganan Penyanyi Monita Tahalea
Ratusan Rumah di Taman Duta Depok Kembali Banjir
Twitter Siap Diakses tanpa Internet
Elektabilitas Turun, Demokrat Salahkan TV Swasta
Peralihan Konsumsi Elpiji Tertahan Pasokan Tabung