TEMPO.CO, Jakarta - Sopir truk pengangkut BBM yang menabrak kereta Commuter Line di kawasan Bintaro selamat meski mengalami luka bakar. Petugas Polsek Metro Pesanggrahan mengevakuasi sopir truk tangki itu. "Sopir tangki sudah dievakuasi dalam kondisi masih hidup," kata petugas Polsek Pesanggrahan, M. Taufik, di Jakarta, Senin, 9 Desember 2013.
Tabrakan kereta dengan truk tangki itu terjadi pukul 11.20 WIB. Setidaknya enam orang ditemukan tewas dalam tabrakan itu. "Sebagian besar korban ditemukan sudah hangus," kata Sukarno, seorang sukarelawan yang turut membantu evakuasi korban. (Baca: Korban KRL Bintaro Perempuan dan Anak-anak)
Menurut sejumlah saksi mata, sesaat setelah tertabrak kereta, sopir truk itu segera menyelamatkan diri. Bersama kernetnya, dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Nasib berbeda dialami masinis kereta. Dia tewas di lokasi. "Dirawat di RSPP," kata Ketua RW 09 Kelurahan Bintaro, Ahmad Syarif, kepada Tempo, Senin, 9 Desember 2013.
Iyam, 50 tahun, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian, menuturkan bahwa sopir pengangkut BBM terlihat memaksa menerobos perlintasan rel. "Padahal sirene sudah berbunyi, tapi sopirnya maksa melintas," kata Iyam, yang menyaksikan tabrakan itu di lokasi kejadian.
Menurut Iyam, saat berusaha melintas, truk pengangkut BBM itu tiba-tiba mogok. Sementara kereta api jurusan Serpong-Tanah Abang tengah melaju dari arah Bintaro. "Kereta akhirnya menabrak bagian pantat truk," kata warga Pondok Betung yang kediamannya tak jauh dari lokasi kejadian ini. Musibah tersebut terjadi di rel perlintasan Pondok Betung. Perkembangan terkini tragedi kereta Bintaro di sini.
AMIRULLAH | ANT
Berita terkait:
Tabrakan Bintaro, Korban Berguling di Gerbong
Tabrakan Kereta Bintaro, 128 Rute ke Serpong Kacau
78 Nama Korban Tabrakan Kereta Bintaro
Efek Tabrakan Bintaro, Penumpang KRL Telantar