TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Jabodetabek memastikan proses menutupnya perlintasan Bintaro, lokasi kecelakaan kereta 1131 Serpong-Tanah Abang, sudah sesuai prosedur. Humas PT KCJ Eva Chairunissa menyebut kecepatan kereta saat itu ada di kisaran 70 kilometer per jam.
"Nah, dari jauh sebelum kereta sampai, palang sudah mulai bergerak menutup dan sinyal kereta datang juga berbunyi," kata Eva ketika dihubungi pada Senin, 9 Desember 2013. Eva menuding sopir truk Pertamina yang memuat 24.000 liter bahan bakar minyak lah yang bandel.
Eva menyebut pola kecelakaan di perlintasan kereta api kebanyakan disebabkan pengemudi yang melanggar aturan. "Padahal, akibatnya bisa buruk bagi diri sendiri dan masyarakat lain," ujarnya.
Kereta menabrak sebuah truk Pertamina yang membawa muatan 24.000 liter bahan bakar minyak. Dugaan sementara, sopir truk nekat menerobos masuk jalur perlintasan. Akibatnya, lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Klik untuk baca selengkapnya tentang kecelakaan kereta api Bintaro.
SYAILENDRA
Foto-foto Kecelakaan Kereta di Bintaro:
Mengenang Kecelakaan KRL Bintaro, 26 Tahun Lalu
KRL Terbakar dalam Kecelakaan di Perlintasan Bintaro
Proses Pemadaman KRL Terbakar di Bintaro
Beberapa Kecelakaan KRL dalam Sejarah