Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekasi Kesulitan Cari Lahan Resapan  

image-gnews
Warga melintasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Kawasan Jatiasih,Bekasi Kamis (18/4). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Warga melintasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Kawasan Jatiasih,Bekasi Kamis (18/4). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kesulitan mencari lahan untuk pembuatan folder air di dua perumahan langganan banjir di Kecamatan Jatiasih. Perumahan langganan banjir tersebut, ialah komplek Dosen IKIP dan Bumi Nasio. "Program jangka panjang dengan membuat folder," kata Kepala Bidang Tata Air pada Dinas Bina Barga dan Tata Air, Kota Bekasi, Nurul Furqon, Selasa, 10 Desember 2013.

Sayang, program jangka panjang itu terkendala lahan. Contohnya, di Perumahan Dosen IKIP, warga menginginkan lahan seluas lapangan sepak bola dijadikan resapan, namun lahan tersebut ternyata bersengketa. Warga mengklaim lahan itu merupakan fasilitas umum, namun belakangan diketahui ada orang yang mengklaim bahwa lahan itu miliknya. "Di Dosen IKIP ada, cuma bermasalah," katanya. "Kami tidak berani," ujarnya.

Sementara itu, di Perumahan Bumi Nasio pemerintah kesulitan mencari lahan. Bahkan, nyaris tak ada fasilitas umum yang luas untuk dijadikan resapan air. "Sekarang masih dikaji program penanganan banjir jangka panjang," ujarnya. "Karena di perumahan itu sangat minim lahan," ia memaparkan.

Furqon menyebutkan, sejauh ini penanggulangan banjir di dua perumahan itu hanya sebatas mengurangi lamanya genangan. Itu dilakukan dengan menempatkan pompa air di dua perumahan tersebut. "Di Dosen IKIP ada satu pompa, sedangkan di Bumi Nasio ada dua pompa," katanya.

Lebih lanjut kata dia, dua perumahan itu memang menjadi langganan banjir sebabnya terletak di cekungan. Dataran perumahan lebih rendah dibanding aliran sungai Jatikramat atau anak Kali Cakung. Akibatnya, ketika terjadi hujan lokal yang lebat, air sulit dibuang. Apalagi kalau debit kali naik, bahkan bisa meluap. "Sekarang kita tidak bisa menghilangkan banjir. Kalau mengurangi lamanya genangan bisa," ujarnya.

Tahun ini, anggaran untuk penanganan banjir Pemerintah Kota Bekasi mengalokasikan dana sebesar Rp 60 miliar dari Rp 300 miliar di Dinas Bina Marga dan Tata Air. Dana itu digunakan untuk menormalisasi dan perbaikan saluran air di seluruh wilayah. Sedangkan, tahun 2014 diusulkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk infrastruktur, 20 persen di antaranya digunakan penanggulangan banjir.

Anak Kali Cakung merupakan kali alam, mempunyai kedalaman variatif yakni satu sampai tiga meter, sedangkan tanggul yang ada saat ini setinggi tiga meter. Air kali cepat meluap akibat tebalnya sedimen mencapai 50 sentimeter di kali tersebut. Ditambahkan lagi lebar kali hanya mencapai tiga meter. "Sudah dua tahun kali belum dinormalisasi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikatakan dia, anak Kali Cakung mempunyai hulu di Pondok Melati, melintasi sejumlah pemukiman di Jatiasih, dan berujung di Banjir Kanal Timur (BKT) melalui crossing jalan Tol Jakarta-Cikampek dan rel Kereta Api. "Kalau dilebarkan kurang fleksibel, sebab sudah banyak berdiri bangunan di sekitar kali," katanya.

Ketua Taruna Siaga Bencana, Kota Bekasi, Engkus Kustara, mengatakan setiap hujan lebat mengguyur Kota Bekasi, dua perumahan itu dipastikan terendam. Ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter. Jumlah rumah yang terendam pun mencapai 500 lebih. "Kami selalu siaga, apabila ada warga yang membutuhkan bantuan," kata Engkus.

Akhir pekan lalu, dua kali terendam banjir. Namun demikian, ratusan kepala keluarga memilih bertahan di dalam rumah. Mereka memanfaatkan lantai dua rumah masing-masing. Warga hanya mengevakuasi kendaraan saja ke dataran lebih tinggi. "Sudah menjadi langganan, warga memilih bertahan," kata Engkus.

Engkus menambahkan, kalau debit air semakin tinggi, banjir di Perumahan Dosen IKIP meluas ke Perumahan Graha Indah yang berada di depannya. Air masuk ke perumahan itu melalui Jalan Raya Pekayon-Pondokgede, akibatnya arus lalu lintas di jalan tersebut kerap terisolasi seperti peristiwa awal tahun lalu.

ADI WARSONO

Berita banjir lain:
Siswa SMA Membuat Alat Pendeteksi Banjir

Banjir Rendam Sejumlah Jalan di Kupang

Lima Mahasiswa Andalas yang Hanyut Ditemukan Tewas

Banjir Rendam 4 Kampung di Tasikmalaya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

18 jam lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

18 jam lalu

Petugas pelabuhan Tanjung Emas Semarang memantau kapal pesiar Silver Whisper berbendera Eropa yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis, 29 Februari 2024. Budi Purwanto
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

1 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

2 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

2 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

2 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

2 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

3 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

3 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.


Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

3 hari lalu

Kendaraan bermotor melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak terdampak banjir di jalur utama pantura Demak-Kudus Kilometer 44 di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, 24 Maret 2024. Bupati Demak Esti'anah telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak mendata seluruh ruas jalan rusak terdampak banjir yang kemudian diprioritaskan untuk perbaikan pada kewenangan wilayah jalan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo saat memantau penanganan banjir Demak pada Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

Habis banjir lebih dari sepekan terbitlah jalan rusak di Jalur Pantura Demak-Kudus.